13 December 2009

Hidup Sehat ala Rasulullah SAW

Rupanya tanpa kita sadari, dalam makanan yang kita makan sehari-hari, kita tak boleh sembarangan. Hal inilah penyebab terjadinya berbagai penyakit antara lain penyakit kencing manis, lumpuh, sakit jantung, keracunan makanan dan lain-lain. Apabila anda telah mengetahui ilmu ini, tolonglah ajarkan kepada yang lainnya.

Ini pun adalah Diet Rasullullah SAW kita juga. Ustadz Abdullah Mahmood mengungkapkan , Rasullullah tak pernah sakit perut sepanjang hayatnya karena pandai menjaga makananya sehari-hari. Insya Allah kalau anda ikut diet Rasullullah ini, anda takkan menderita sakit perut ataupun keracunan makan

· Jangan makan DAGING bersama SUSU

· Jangan makan DAGING bersama IKAN

· Jangan makan IKAN bersama SUSU

· Jangan makan AYAM bersama SUSU

· Jangan makan IKAN bersama TELUR

· Jangan makan IKAN bersama DAUN SALAD

· Jangan makan SUSU bersama CUKA

· Jangan makan BUAH bersama SUSU, CTH:KOKTEL


Ditulis oleh Aditya Perdana

10 Jurus Menggapai Cinta Allah

Artikel ini merupakan kiriman dari teman saya yang bernama Anang. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca.
  • Baca Qur’an sambil hayati dan pahami makna yang dikandungnya, seperti saat kita menghayati kitab yang dihafal dan dijelaskan oleh seseorang untuk dipahami apa yang dimaksud oleh pengarangnya;
  • Dekatkan diri pada Allah dengan melaksanakan shalat-2 sunnah sesudah menjalankan shalat fardhu. Sesungguhnya hal itu bisa mangantarkan seseorang ketingkatan “orang yang dicintai” setelah ia mencapai tingkatan “orang yang mencintai”;
  • Biasakan berzikir setiap saat, dengan lisan, hati maupun perbuatan;
  • Mendahulukan cinta pada Allah daripada cinta terhadap hawa nafsu. Memang mengalahkan hawa nafsu itu sulit, tapi kita harus berusaha sebisa mungkin. Berusaha menggapai Cinta-Nya meskijalan yang ditempuh tidaklah mudah;
  • Selalu menyebut asma dan sifat-sifat Allah, merasakan kehadirannya dan mengenalinya;
  • Merasakan kebaikan dan kenikmatan yang dikaruniakan Allah, baik yang nampak atau tidak;
  • Serahkan diri sepenuhnya kepada Allah;
  • Bermunajat dan menyendiri tengah malam sambil membaca Al- Qur’an, lalu mengakhirinya dengan beristighfar dan bertaubat;
  • Berteman dengan orang-orang yang benar-benar mencintai Allah, memetik pelajaran berharga dari mereka.
  • Hindari terhadap hal-hal yang bisa menghalangi hati untuk mengingat Allah
Oleh: Retnowanti

08 December 2009

Membangun Mimpi dalam Kenyataan

Adalah Randy Pausch (Professor di Carnegie Mellon University), dia divonis menderita kanker pankreas, dan 10 kanker di hatinya, harapan hidup tinggal enam bulan. Saat memberikan kuliah terakhir (akhirnya dibukukan dengan judul The Last Lecture), dia  tidak bicara mati tetapi bicara Mimpi, inilah mimpi sang professor:


  • Melayang di udara
  • Bermain di Liga Sepakbola Nasional
  • Menulis artikel tentang Ensiklopedi dunia
  • Menjadi Kapten Kirk
  • Menjadi perekayasa di Walt Disney
Ia mengatakan “Kanker tidak menjadikanku unik. Itu tidak perlu diperdebatkan lagi karena setiap tahun terdapat 37.000 orang Amerika yang menderita kanker pankreas.“

Kemudian ia mengungkapkan kata-kata yang berenergi “Ingatlah… Jika kita melawan realitas, maka realitas selalu menang. Tugas kita bukan melawan tetapi memilih respon terbaik dari setiap realitas kehidupan”

“Kalaupun hasil CT Scan besok Jelek, saya ingin kau tahu bahwa luar biasa rasanya bisa hidup, dan berada disini hari ini, dalam keadaan hidup, bersamamu…." (Randy Pausch)

Untuk kita renungkan
Manusia selalu di hadapkan dengan tiga masa. Pertama, masa lalu yang telah menjadi catatan sejarah, tak bisa diubah dan itu milik Allah. Kedua, masa yang akan datang yang selalu menjadi misteri dan rahasia Allah atas ketentuan-Nya. Ketiga, masa sekarang yang seharusnya manusia tak lelah untuk berikhtiar dan menjadikannya sebagai momentum menorehkan kebaikan dan karya.

Setiap diri memiliki momentum untuk dapat berkarya, entah sebentar atau dengan waktu yang panjang, bahkan menjelang kematian sekalipun. Tidak berhenti berharap atas kebaikan dan bersikap dengan tepat atas kondisi mungkin adalah pilihan terbaik dalam menghadapi realita.

Untuk kita lakukan
Alangkah indahnya jika kita dapat seperti ini dalam menghadapi realita kehidupan:

1. Menerima kenyataan
Kenyataan adalah keniscayaan yang tidak bisa dielakkan, menjauhinya takkan menghilangkannya, memungkiri juga tak dapat menahan kehadirannya. Maka menerima kenyataan sebagai takdir adalah sikap terbaik.

2. Berpikir positif dan berkarya
Respon positif atas kenyataan yang diterima sangat mempengaruhi kejiwaan seseorang, sekiranya kita mampu menerima kritikan sebagai nasehat perbaikan maka kita kan tetap berkarya. Begitu juga ketika musibah kita anggap sebagai perantara pendewasaan agar kita siap menerima kesuksesan, maka saya yakin kita akan menjadi juara.

3. Tidak berhenti bermimpi
Hope, dream akan selalu menjadi ruh penggerak untuk bangkit. Jangan sampai realita yang tidak sesuai dengan idealita memasung dan memenjarakan mimpi kita. Mimpi akan menuntun dan mengarahkan pikiran positif dan karya kita, menembus sekat realita dan melesat seribu langkah lebih utama…..

Akhirnya, “Teruslah bermimpi dan berkarya sehingga sejarah tidak melupakan kita…”

*Ahmad Sutrisni Ahid, S.Psi, S.Pd.I
Ketua LPMS Periode 2009 dan Triner TRUSTCO Jawa Tengah

Tips Meraih Kesuksesan Dunia-Akhirat

Harta, pangkat, dan jabatan yang sering kali dijadikan tolak ukur kesuksesan, dalam praktiknya kerap menjerumuskan orang pada kesesatan. Banyak orang yang melakukan jalan singkat menuju kesuksesan dalam meraih harta, pangkat, dan jabatan dengan cara yang tidak halal seperti memelihara “Tuyul”, pergi ke Mbah dukun, menggunakan penglaris, dll. Padahal cara-cara tersebut diharamkan dan tidak sesuai dengan syariat Islam.

Semoga Allah Yang Maha Agung mengaruniakan kepada kita kehati-hatian atas kesuksesan

Banyak orang yang tahan menghadapi kesulitan, tapi sedikit orang yang tidak tahan ketika menghadapi kemudahan. Ada orang yang bersabar ketika tidak mempunyai harta, tapi banyak orang yang tidak bisa mengendalikan diri saat karunia harta yang melimpah. Sering kita melihat orang yang sukses dari keluarga yang kurang, yang berusaha dari titik nol sampai menuju titik keberhasilan. Sehingga benar-benar merasakan pahit getirnya menjadi orang yang sukses.

Apa sebenarnya kesuksesan itu? Boleh jadi setiap orang memiliki pandangan berbeda, anda pun memiliki pendapat sendiri tentang kesuksesan. Namun secara sederhana, sukses bisa dikatakan sebagai keberhasilan akan tercapainya sesuatu yang telah ditargetkan. Dalam pandangan Islam, kesuksesan tidak sekedar aspek dunia belaka tapi menyentuh pula aspek akhirat.

Dalam artikel ini disebutkan ada lima aspek, antara lain sebagai berikut:

Pertama, Kalau aktivitas yang kita lakukan menjadi suatu amal. Apalah artinya kita banyak berbuat kalau tidak bernilai amal. Sehingga setiap aktivitas kita akan bernilai dan berkualitas disisi Allah.

Kedua, bila nama kita semakin baik . Apalah artinya kita mendapat banyak uang, mendapat harta atau kedudukan kalau nama kita coreng-moreng . Sering kita melihat orang yang kaya dan memiliki jabatan tinggi tapi mereka menyalahgunakan kedudukannya seperti para pejabat yang melakukan korupsi sehingga nama mereka manjadi coreng-moreng di mata masyarakat.

Ketiga, kalau kita terus bertambah ilmu, pengalaman, dan wawasan. Apalah artinya jika harta bertambah, tetapi ilmu dan pahala tidak bertambah. Bila ini yang terjadi, kita hanya akan terjebak oleh harta yang kita miliki. Kita merasa puas dengan kekayaan tapi tidak kaya dalam ilmu dan pahala.

Keempat, kita disebut sukses kalau kita dapat menjalin silaturahmi dengan orang lain, sehingga bertambah saudara. Apalah artinya mendapat uang dan kedudukan, tetapi musuh kita bertambah banyak. Dengan silaturahmi kita dapat menambah ilmu kita sendiri karena Insya Allah semakin banyak orang yang mencintai kita. Maka ia akan mengerahkan ilmunya untuk menambah ilmu kita, mencurahkan wawasannya untuk mengembangkan wawasan kita, mencurahkan wawasannya untuk mengembangkan wawasan kita, serta memberikan tenaga dan hartanya untuk melindungi kita. Silaturahmi juga menambah rejeki kita dan memperpanjang umur kita karena kita akan merasa senang dapat berinteraksi dengan orang lain, dan jika ada masalah dapat diselesaikan bersama.

Kelima, kita disebut sukses bila pekerjaan yang kita lakukan dapat memberi manfaat yang besar kepada orang lain. Rasullullah SAW bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling banyak manfaatnya”. Semakin banyak menjadi jalan kesuksesan bagi orang lain, maka semakin sukseslah dirikita. Hidup ini akan indah jika kita bisa saling membantu, memberikan manfaat, dan saling menghargai.

Pada hakikatnya kesuksesan itu milik setiap orang. Kesuksesan tidak mengenal umur baik laki-laki maupun perempuan, semua mempunyai hak untuk sukses. Yang menjadi masalah adalah tidak semua orang tau bagaimana cara mendapatkan kesuksesan itu. Ada tujuh formula yang dapat kita lakukan untuk meraih kesuksesan tersebut. KH Abdullah Gymnastiar menyebutnya dengan 7B, ketujuh formula itu jika belum ada salah –satunya, maka belum bisa dikatakan kesuksesan.

B pertama. beribadah yang benar. Ibadah adalah fondasi dari niat, fondasi dari track yang akan kita buat. Siapapun yang ingin membangun kesuksesan, ia harus memperbaiki ibadahnya. Perbaiki, terus perbaiki ibadah. Siapa yang akan membimbing kita jika ibadah kita buruk? Siapa yang akan melindungi kita dari dari ketergelinciran kalau ibadah kita tidak jalan? Bukankah Allah SWT berjanji akan menolong orang yang ibadahnya baik. Intinya, ibadah adalah fondasi yang akan membuat kita agar senantiasa terjaga dalam jalur yang tepat. Ibadah yang benar akan membuat kita dekat dengan Allah SWT dan dapat menjaga kesucian hati kita.

B kedua, berakhlak baik. Akhlak yang baik adalah bukti dari ibadah yang benar. Apapun yang kita lakukan, kalau dilandasi akhlak yang buruk niscaya akan berakhir dengan kehancuran. Apa yang dimaksud akhlak yang baik itu? Merespons segala sesuatu dengan sikap yang terbaik. Orang lain suka berinteraksi dengan kita jika kita mempunyai akhlak yang baik dan sebaliknya.

B Ketiga, belajar tiadahenti. Belajar dimulai dari lahir hingga ajal menjemput. Apakah kita menyukai belajar? Setiap hari masalah bertambah, kebutuhan semakin bertambah, dan situasi berubah. Bagaimana mungkin kita menyikapi situasi yang terus berubah dengan ilmu yang tidak bertambah. Dengan belajar kita akan bertambah ilmu dan menambah wawasan kita. Allah menaikkan beberapa derajat orang yang berilmu.

B Keempat, bekerja keras dengan cerdas dan ikhlas. Berpikir cerdas adalh merupakan bagian dari kerja keras. Sebuah hasil yang maksimal akan diraih bila kita mampu mengaktualisasikan ibadah, akhlak, dan ilmu kita dalam pekerjaan yang berkualitas.

B Kelima, bersahaja dalam hidup. Bersahaja itu bukan miskin, bersahaja adalah menggunakan sesuatu sesuai keperluan. Dengan bersahaja kita akan memiiki kemampuan untuk mengendalikan diri dengan tidak diperbudak keinginan.

B Keenam, bantu sesama. Gemar membantu orang lain adalah tanda kesuksesan. Kita harus gigih agar kelebihan yang kita miliki dapat menjadi nilai tambah bagi sesama. Sehingga ilmu yang kita miliki dapat dirasakan orang lain.

B Ketujuh, bersihkan hati selalu. Hindarilah penyakit hati seperti rasa ujub, ria, sum’ah, takabur, dll. Karena penyakit-penyakit ini akan membuat amalan kita sia-sia. Allah SWT berfirman, Pada hari ketika harta dan anak-anak tidak bermanfaat, kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati selamat (QS. Asy-Syu’ara:88-89).

Bila formula ini kita lakukan dengan baik, Insya Allah akan mendapatkan kesuksesan di dunia dan akhirat. Semoga Allah memberikan kesuksesan bagi kita di dunia dan akhirat. Amin…

Ditulis & Diedit Ulang Oleh Si Kecil Ulil Albab

Artikel ini saya dapatkan dari keponakan (Muhammad Yunus) dan artikel ini telah mengalami perubahan dari aslinya, mungkin ada yang pernah membaca artikel aslinya. Semoga artikel yang berjudul “Tips Meraih Kesuksesan Dunia-Akhirat” bermanfaat bagi pembaca.
Oleh : Retnowanti

05 November 2009

06 October 2009

01 October 2009

Nenek Pemungut Daun

Dahulu di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek tua penjual bunga cempaka. Ia menjual bunganya di pasar, setelah berjalan kaki cukup jauh. Usai jualan, ia pergi ke masjid Agung di kota itu. Ia berwudhu, masuk masjid, dan melakukan salat Zhuhur. Setelah membaca wirid sekedarnya, ia keluar masjid dan membungkuk- bungkuk di halaman masjid. Ia mengumpulkan dedaunan yang berceceran di halaman masjid. Selembar demi selembar dikaisnya. Tidak satu lembar pun ia lewatkan. Tentu saja agak lama ia membersihkan halaman masjid dengan cara itu. Padahal matahari Madura di siang hari sungguh menyengat. Keringatnya membasahi seluruh tubuhnya.

Banyak pengunjung masjid jatuh iba kepadanya. Pada suatu hari Takmir masjid memutuskan untuk membersihkan dedaunan itu sebelum perempuan tua itu datang. Pada hari itu, ia datang dan langsung masuk masjid. Usai salat, ketika ia ingin melakukan pekerjaan rutinnya, ia terkejut. Tidak ada satu pun daun terserak di situ. Ia kembali lagi ke masjid dan menangis dengan keras. Ia mempertanyakan mengapa daun-daun itu sudah disapukan sebelum kedatangannya. Orang-orang menjelaskan bahwa mereka kasihan kepadanya. "Jika kalian kasihan kepadaku," kata nenek itu, "Berikan kesempatan kepadaku untuk membersihkannya."

Singkat cerita, nenek itu dibiarkan mengumpulkan dedaunan itu seperti biasa. Seorang kiai terhormat diminta untuk menanyakan kepada perempuan itu mengapa ia begitu bersemangat membersihkan dedaunan itu. Perempuan tua itu mau menjelaskan sebabnya dengan dua syarat: pertama, hanya Kiai yang mendengarkan rahasianya; kedua, rahasia itu tidak boleh disebarkan ketika ia masih hidup. Sekarang ia sudah meniggal dunia, dan Anda dapat mendengarkan rahasia itu.

"Saya ini perempuan bodoh, pak Kiai," tuturnya. "Saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak benar saya jalankan. Saya tidak mungkin selamat pada hari akhirat tanpa syafaat Rosululloh SAW. Setiap kali saya mengambil selembar daun, saya ucapkan satu salawat kepada Rosululloh SAW. Kelak jika saya mati, saya ingin Rosululloh SAW menjemput saya. Biarlah semua daun itu bersaksi bahwa saya membacakan salawat kepadanya."

http://ahid-trustco.blogspot.com/2009/09/nenek-pemungut-daun.html

30 September 2009

3 Investasi Berorganisasi

Sahabat sekaligus khalifah ke empat pernah menyampaikan "Kebathilan yang terorganisir akan mengalahkan kebenaran yang tidak terorganisir". sejarah telah banyak mencatat urgensi dalam menata gerak dalam mencapai suatu tujuan. kemerdekaan indonesia telah mengalami berbagai jalan panjang, mulai dari perlawanan 'kedaerahan' sampai kesatuan sebagai negara yang sadar dan terorganisir untuk merdeka.


Melakukan kegiatan organisasi bukan sekedar kegiatan formalitas yang kadang membosankan, tapi sebuah seni yang menuntut perilaku yang berbeda karena faktor-faktor yang berbeda pula. sehingga menikmati berorganisasi begitu terasa, menjiwai, totalitas.

Pertanyaan yang kadang kala muncul dibenak kita adalah mengapa kita perlu berorganisasi? baiklah dalam tulisan ini akan kita bahas 3 investasi dalam berorganisasi. mengapa kita sebut sebagai investasi?invest berarti menanam, menyinpan yang kita harapkan dapat di 'panen' di kemudian kelak.
Investasi Jangka Pendek
Saat orang berorganisasi ia akan menemukan kemanfaatan yang secara langsung dapat di nikmat. misalnya seorang mahasiswa yang aktif berorganisasi akan terasa dekat dengan dosen yang sering bersinggungan, bahkan label aktifis telah menjadi alat untuk mendekati dosen. atau bagi seorang aktivis karang taruna akan merasa kedekatan jaringan dengan perangkat desa dan dipermudah berbagai urusan administrasi dan yang lainnya.

Investasi Jangka Panjang
Berorganisasi berarti sedang menempa diri menjadi manusia yang berguna untuk diri dan lingkungan sosial. Sift skill dalam berorganisasi akan terbentuk secara alamah seiring perjalanan organisasi yang diikuti. dan ini akan membentuk karakter-karakter unggul yang tidak bisa di optimalkan jika tidak bersinggungan dengan proes organisasi.

Seperti kemampuan public speaking, human relationship, loby, jaringan, dll. Semunya memerlukan latihan, dan jarang didapatkan di bangku kuliah. Hal ini dikatakan sebagai investasi jangka panjang karena mungkin saja kita akan merasakan kemampuan-kemampuan tersebut 'terpakai' setelah di tengah masyarakat atau dunia kerja

Investasi Akhirat
Berorganisasi akan bernilai ibadah dan balasannya syurga dari Allah jika d niatkan memperjuangkan Islam. seperti seorang akh yang menata dakwah dengan rapi maka ia telah berinvestasi untuk akhirat.
Mari bekali diri kita untuk menghadapi situasi yang terencana maupun yang tidak terencana.
Wallahu'alam bis Showab

12 May 2009

Ta'aruf dengan LPMS Cahaya Ummat

 Lembaga Pembinaan Muslim Strategis (LPMS) Cahaya Ummat adalah sebuah lembaga non profit yang bergerak di bidang pembinaan SDM (Sumber Daya Muslim). LPMS Cahaya Ummat mengkhususkan diri pada pembinaan mahasiswa muslim di Sukoharjo, khususnya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Pada tataran praktis, LPMS Cahaya Ummat bekerja sama secara profesional dengan beberapa pemilik kos/ wisma mahasiswa dan menempatkan kader-kadernya sebagai pengelola wisma. Para pengelola wisma inilah yang menjadi garda terdepan dalam pembinaan mahasiswa penghuni wisma terkait. Efektif tidaknya pembinaan sangat tergantung pada mereka.

Di setiap wisma yang dikelola, LPMS Cahaya Ummat menerapkan peraturan yang diharapkan bisa menciptakan sebuah lingkungan (bi'ah) Islami. Misalnya saja, di wisma putra, para penghuninya diwajibkan untuk sholat berjama'ah di masjid, diwajibkan berjilbab bagi mahasiswi, menebarkan salam, dan beberapa aturan lainnya.


Pengelolaan yang dilakukan LPMS Cahaya Ummat ternyata bisa menjadi suatu penyejuk bagi para pemilik kos yang resah dengan perilaku mahasiswa yang tidak terkontrol. Apalagi jika pemilik kos bertempat tinggal jauh dari kos miliknya. 


Selain menerapkan peraturan, LPMS Cahaya Ummat juga memberikan suplemen bagi para penghuni wisma yang dikelola sesuai dengan kebutuhan mereka sebagai mahasiswa. LPMS Cahaya Ummat berusaha membantu mereka membentuk karakter positif yang mereka miliki. Maka dibentuklah kelompok-kelompok studi keislaman, sebagai ajang memperdalam ilmu dan wawasan tentang Islam. Selain itu juga diselenggarakan berbagai kegiatan dan pelatihan yang diharapkan mampu menunjang prestasi para mahasiswa baik dalam ranah akademik, sosial masyarakat, dan lainnya.