21 April 2010

Otak Tengah

Sejauh yang diajarkan semasa menempuh pendidikan formal, kita mengenal dua otak pada manusia, yaitu otak besar dan otak kecil. Lalu apa itu otak tengah? Otak tengah adalah sebuah penemuan yang benar-benar memajukan pendidikan anak. Otak tengah bisa diaktifkan dengan melakukan latihan-latihan yang disebut dengan aktifasi otak tengah atau Mid Brain Activated, pengaktifan otak tengah ini dapat memberikan akibat-akibat yang menguntungkan, antara lain:

  • Konsentrasi yang lebih baik (karena melihatkan lebih banyak bagian otak)
  • Daya Ingat yang meningkat (penyelidikan dari Jepang menyatakan, secara teori memori meningkat 1 juta kali)
  • Tingkat kestabilan emosi yang lebih baik / stabil
  • Pengaturan hormon lebih baik (karena otak tengah adalah bagian otak untuk regulasi hormon)
  • Pengontrolan daya kinetik (gerakan) lebih baik
  • Daya tangkap yang lebih tinggi (karena untuk mengerti sesuatu, anak dapat menggunakan kedua belah otak, bukan hanya logika saja)
  • Loving Intelligence yang lebih tinggi (kecenderungan kuat untuk mengasihi orang lain, termasuk orang tua. kemampuan ini juga yang mengarahkan anak untuk menggunakan kemampuannya untuk kebaikan)

Anak yang otak tengahnya sudah teraktifkan, dapat bermain sambil menutup mata, bahkan mereka bisa mengenali orang tuanya di tengah kerumunan orang-orang walaupun tidak melihat atau mendengar suara orangtuanya

Pelatihan Otak Tengah
Aktivasi otak tengah adalah  suatu penemuan fenomenal dalam pendidikan anak. Teori penggunaan otak tengah sebenarnya telah banyak dilakukan pada banyak negara negara di Asia terutama Jepang. Jepang telah lama melakukan praktek aktivasi otak tengah pada anak-anak. Seorang anak yang telah diaktivasi otak tengah akan memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan anak yang otak tengahnya belum di aktivasi.
Kegiatan dengan mata tertutup adalah suatu kegiatan yang paling nyata dapat dilihat. Seorang anak yang telah diaktivasi otak tengahnya (Mid Brain Activated) dapat mempunyai kemampuan luar biasa. Kemampuan ini bahkan sering kali dipertontonkan secara menakjubkan dalam program hiburan sulap. Setelah melihat kemampuan anak yang telah diaktivasi, sebagian besar acara pertandingan sulap di The Master menjadi kurang menarik. Karena hal ini dapat dilakukan sendiri oleh anak-anak polos yang hanya mengikuti training aktivasi otak tengah selama 2 hari. Kemampuan dasar yang dapat dilakukan adalah ‘melihat’ kartu dengan mata ditutup (blind fold). 

Kemampuan lain yang dapat dilakukan oleh anak-anak ini adalah berjalan dengan mata ditutup, tanpa menabrak. Dilakukan percobaan pada seorang anak yang berjalan dengan mata ditutup kain. Seseorang sengaja menghalangi jalan didepannya. Dia serta merta dapat menghindari rintangan tersebut tanpa menyentuhnya. Seorang anak bahkan dapat mengenali ayahnya diantara kerumunan orang-tua lainnya, tanpa menyentuh dan mendengar suaranya.


Pada tingkatan yang lebih lanjut seorang anak diharapkan dapat ‘melihat’ benda dibalik tembok atau didalam kotak. Ia bahkan dapat menghitung uang yang terdapat dalam dompet seeorang di hadapannya tanpa orang tersebut mengeluarkan dompetnya. Jika seorang anak rajin melatih fungsi otak tengahnya bahkan dia dapat mengharapkan membaca dokumen yang terletak dalam posisi tertutup.
Kemampuan prediksi (memperkirakan apa yang akan terjadi beberapa saat kemudian) adalah kemampuan yang lebih tinggi yang dapat di miliki oleh seorang anak. Seorang anak yang telah mendapat aktivasi otak tengah dapat ‘menduga’ kartu apa yang akan muncul pada saat orang tersebut masih mengocok kartunya. Begitu selesai mengocok, dan memilih sebuah kartu, orang tersebut mengambil sebuah kartu yang ternyata tepat seperti ‘dugaan’ sang anak tersebut.


Aktivasi otak tengah bukanlah suatu hal yang magis atau berbau supranatural. Aktivasi otak tengah dilakukan dengan secara ilmiah. Aktivasi otak tengah ini  banyak mempergunakan gelombang otak Alpha. Gelombang otak Alpha di buktikan secara ilmiah adalah gelombang otak yang muncul dominan pada saat kita dalam keadaan relax dan paling kreatif. Gelombang otak ini biasanya dominan pada saat kita bangun tidur, atau dalam keadaan relax di toilet, atau bahkan sedang berendam air panas di bathtub. Tidak heran mengapa Archimedes menemukan hukum Achimedes pada saat dia mandi.


Otak tengah yang teraktivasi memancarkan gelombang otak yang mirip seperti radar. Hal ini membuat pemiliknya mampu melihat benda dalam keadaan mata tertutup. Pada dasarnya, gelombang tersebut terletak di bawah hidung. Hanya mampu mendeteksi benda yang terletak sedikit di bawah hidung. Latihan yang teratur dapat membuat sang anak menjadi lebih kuat dan mampu melihat benda yang terletak lebih tinggi lagi. Bahkan ada beberapa anak yang dapat medeteksi sampai 360 derajat. Hal itu berarti mereka dapat mendeteksi benda yang terletak di belakang, atas dan semua arah.

Training aktivasi otak tengah telah mulai dilakukan di Indonesia. Saat ini belum banyak orang yang mengetahui keberadaan dari training  ini. Training biasanya dilakukan selama 2 hari. Pada saat itu juga biasanya dilakukan training untuk para orang tua. Seperti juga bidang keahlian lainnya, orang tua berperan besar untuk dapat membantu anak mengembangkan potensi otak tengah mereka. Seorang anak dengan otak tengah yang kuat, diharapkan dapat mengembangkan otak kanan dan otak kiri secara lebih maksimal sehingga mereka dapat masuk kategori jenius. Bukan hanya dalam otak kiri (IQ, intelektual) , atau otak kanan (emosional, EQ) tetapi juga dalam ‘Loving Inteligence’. Mereka adalah individu yang seimbang dan mengasihi orang lain seperti sang pencipta mengasihi dia. Sayangnya training aktivasi otak tengah ini hanya dapat dilakukan untuk anak umur 5 – 15 tahun saja.

12 April 2010

Kebahagiaan

Dalam  sebuah training dengan peserta mahasiswa, ditanyakan tentang harapan dan mimpi dimasa depan. “Apa yang anda harapkan dimasa depan?” Variasi jawaban yang muncul; ingin menjadi guru, pengusaha, ingin menjadi pejabat pemerintahan, ingin memiliki perusahaan, dan masih banyak lagi. Ketika ditanya “mengapa anda ingin menggapai harapan tersebut?” maka jawaban yang sering muncul adalah; agar dapat membahagiakan keluarga, agar dapat membeli ini dan itu, agar dapat beramal lebih banyak, agar dapat membantu orang lain, dll. Maka pertanyaan saya lanjutkan “apa yang anda harapkan setelah mendapatkan itu semua?” kebanyakan mengatakan agar BAHAGIA. Maka kesimpulan saya, seberapa banyak seseorang ingin mengejar berbagai impian sebenarnya KEBAHAGIAAN adalah basic need  manusia.
Walaupun masih banyak orang yang menyandarkan kebahagiaan dengan materi, jabatan, dan perhiasan dunia yang lain, akan tetapi materi dan jabatan ternyata hanya sebagai tool (alat) untuk memperoleh kebahagiaan yang sebenarnya, bahkan tanpa itu manusia dapat bahagia asal mengetahui formulanya. contohnya seorang pedagang kecil yang tidak cukup harta apalagi kedudukan akan tetapi merasa bahagia dengan kondisinya, bahkan lebih bahagia dari orang kaya. Mungkinkan? Sangat mungkin.

Lalu apa formula agar orang selalu bahagia?, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Muslim dari Shuhaib, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:
Aku kagum terhadap urusan orang yang beriman, karena seluruh urusannya merupakan kebaikan baginya. Jika ia mendapatkan kesenangan maka ia akan bersyukur. Maka syukur adalah kebaikan baginya. Jika ia ditimpa kesulitan maka ia akan bersabar. Maka sabar itu merupakan kebaikan baginya. Hal seperti ini tidak akan didapati pada seseorang kecuali pada orang yang beriman.

Formula BAHAGIA sebenarnya telah di ajarkan Rasulullah. Sabar dan Syukur seharusnya menjadikan seseorang bahagia. Dengan sabar, musibah apapun akan terasa ringan. Keyakinan akan datangnya kemudahan setelah kesulitan menjadikan manusia lebih dewasa dan tidak tergesa-gesa dalam menjalani hidup serta memahami musibah sebagai proses kehidupan. Maka itulah KEBAHAGIAAN. Manusia yang pandai bersyukur akan menyadari bahwa nikmat yang didapatkannya adalah karunia sekaligus ujian dari Allah, maka mensyukurinya dan tidak congkak menjadikan manusia lebih BAHAGIA.

Keduanya perlu keseimbangan, Sabar dan syukur perlu berjalan seiring menghiasi sifat manusia sehingga menjadi kepribadian yang utuh. Happiness is when you think, what you say, and what you do are in harmony. Kebahagiaan seharusnya meliputi bahagia pikiran, ucapan dan perbuatan yang mencerminkan keyakinan orang bahagia.

Sekali lagi BAHAGIA adalah hak semua orang, dan hak tidak dapat kita peroleh jika tidak diraih dengan keyakinan.  

10 April 2010

Rahasia Senyum Muhammad SAW.

Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah.” At Tirmidzi dalam sahihnya

Rasulullah adalah sosok tauladan bagi kita sebagai seorang muslim dan mukmin. Tak terkecuali bagaimana cara beliau dalam berinteraksi dengan masyarakat dan bagaimana beliau berhasil memasyarakatkan Islam ditengah-tengah kondisi keterpurukan saat itu. Sarana paling besar yang dilakukan Muhammad saw. dalam dakwah dan perilaku beliau adalah, gerakan yang tidak membutuhkan biaya besar, tidak membutuhkan energi berlimpah, meluncur dari bibir untuk selanjutnya masuk ke relung kalbu yang sangat dalam.

Jangan Anda tanyakan efektifitasnya dalam mempengaruhi akal pikiran, menghilangkan kesedihan, membersihkan jiwa, menghancurkan tembok pengalang di antara anak manusia!. Itulah ketulusan yang mengalir dari dua bibir yang bersih, itulah senyuman!
Itulah senyuman yang direkam Al Qur’an tentang kisah Nabi Sulaiman as, ketika Ia berkata kepada seekor semut,

“Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; Dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. An Naml:19

Senyuman itulah yang senantiasa keluar dari bibir mulia Muhammad saw., dalam setiap perilakunya. Beliau tersenyum ketika bertemu dengan sahabatnya. Saat beliau menahan amarah atau ketika beliau berada di majelis peradilan sekalipun.

Diriwayatkan dari Jabir dalam sahih Bukhari dan Muslim, berkata, “Sejak aku masuk Islam, Rasulullah saw tidak pernah menghindar dariku. Dan beliau tidak melihatku kecuali beliau pasti tersenyum kepadaku.”

Suatu ketika Muhammad saw. didatangi seorang Arab Badui, dengan serta merta ia berlaku kasar dengan menarik selendang Muhammad saw., sehingga leher beliau membekas merah. Orang Badui itu bersuara keras, “Wahai Muhammad, perintahkan sahabatmu memberikan harta dari Baitul Maal! Muhammad saw. menoleh kepadanya seraya tersenyum. Kemudian beliau menyuruh sahabatnya memberi harta dari baitul maal kepadanya.”

Suatu ketika Muhammad saw. melintasi masjid yang di dalamnya ada beberapa sahabat yang sedang membicarakan masalah-masalah jahiliyah terdahulu, beliau lewat dan tersenyum kepada mereka.

Beliau tersenyum dari bibir yang lembut, mulia nan suci, sampai akhir detik-detik hayat beliau.
Anas bin Malik berkata diriwayatkan dalam sahih Bukhari dan Muslim, “Ketika kaum muslimin berada dalam shalat fajar, di hari Senin, sedangkan Abu Bakar menjadi imam mereka, ketika itu mereka dikejutkan oleh Muhammad saw. yang membuka hijab kamar Aisyah. Beliau melihat kaum muslimin sedang dalam shaf shalat, kemudian beliau tersenyum kepada mereka!”
Sehingga tidak mengherankan beliau mampu meluluhkan kalbu sahabat-shabatnya, istri-istrinya dan setiap orang yang berjumpa dengannya!

Menyentuh Hati

Muhammad saw. telah meluluhkan hati siapa saja dengan senyuman. Beliau mampu “menyihir” hati dengan senyuman. Beliau menumbuhkan harapan dengan senyuman. Beliau mampu menghilangkan sikap keras hati dengan senyuman. Dan beliau saw. mensunnahkan dan memerintahkan umatnya agar menghiasi diri dengan akhlak mulia ini. Bahkan beliau menjadikan senyuman sebagai lahan berlomba dalam kebaikan. Rasulullah saw. bersabda,
Meskipun sudah sangat jelas dan gamblang petunjuk Nabi dan praktek beliau langsung ini, namun Anda masih banyak melihat sebagaian manusia masih berlaku keras terhadap anggota keluarganya, tehadap rumah tangganya dengan tidak menebar senyuman dari bibirnya dan dari ketulusan hatinya.

Anda merasakan bahwa sebagian manusia -karena bersikap cemberut dan muka masam- mengira bahwa giginya bagian dari aurat yang harus ditutupi! Di mana mereka di depan petunjuk Nabi yang agung ini! Sungguh jauh mereka dari contoh Nabi muhammad saw.!
Ya, kadang Anda melewati jam-jam Anda dengan dirundung duka, atau disibukkan beragam pekerjaan, akan tetapi Anda selalu bermuka masam, cemberut dan menahan senyuman yang merupakan sedekah, maka demi Allah, ini adalah perilaku keras hati, yang semestinya tidak terjadi. Wal iyadzubillah.

Pengaruh Senyum

Sebagian manusia ketika berbicara tentang senyuman, mengaitkan dengan pengaruh psikologis terhadap orang yang tersenyum. Karena sebuah senyuman akan mempengaruhi sugesti orang tersenyum untuk lebih memandang masalah dengan cara yang lain dan lebih menghargai orang lain. Namun, hendaknya seorang muslim harus memandang hal ini dengan kaca mata lain, yaitu kaca mata ibadah, bahwa tersenyum adalah bagian dari mencontoh Nabi saw. yang disunnahkan dan bernilai ibadah.

Para pakar dari kalangan muslim maupun non muslim melihat seuntai senyuman sangat besar pengaruhnya. Dale Carnegie dalam bukunya yang terkenal, “Bagaimana Anda Mendapatkan Teman dan Mempengaruhi Manusia” menceritakan:“Wajah merupakan cermin yang tepat bagi perasaan hati seseorang. Wajah yang ceria, penuh senyuman alami, senyum tulus adalah sebaik-baik sarana memperoleh teman dan kerja sama dengan pihak lain. Senyum lebih berharga dibanding sebuah pemberian yang dihadiahkan seorang pria. Dan lebih menarik dari lipstik dan bedak yang menempel di wajah seorang wanita. Senyum bukti cinta tulus dan persahabatan yang murni.”

Ia melanjutkan, “Saya minta setiap mahasiswa saya untuk tersenyum kepada orang tertentu sekali setiap pekannya. Salah seorang mahasiswa datang bertemu dengan pedagang, ia berkata kepadanya, “Saya pilih tersenyum kepada istriku, ia tidak tau sama sekali perihal ini. Hasilnya adalah saya menemukan kebahagiaan baru yang sebelumnya tidak saya rasakan sepanjang akhir tahun-tahun ini. Yang demikian menjadikan saya senang tersenyum setiap kali bertemu dengan orang. Setiap orang membalas penghormatan kepada saya dan bersegera melaksanakan khidmat -pelayanan- kepada saya. Karena itu saya merasakan hidup lebih ceria dan lebih mudah.”

Kegembiraan meluap ketika Carnegie menambahkan, “Ingatlah, bahwa senyum tidak membutuhkan biaya sedikitpun, bahkan membawa dampak yang luar biasa. Tidak akan menjadi miskin orang yang memberinya, justeru akan menambah kaya bagi orang yang mendapatkannya. Senyum juga tidak memerlukan waktu yang bertele-tele, namun membekas kekal dalam ingatan sampai akhir hayat. Tidak ada seorang fakir yang tidak memilikinya, dan tidak ada seorang kaya pun yang tidak membutuhkannya.”

Betapa kita sangat membutuhkan sosialisasi dan penyadaran petunjuk Nabi yang mulia ini kepada umat. Dengan niat taqarrub ilallah -pendekatan diri kepada Allah swt.- lewat senyuman, dimulai dari diri kita, rumah kita, bersama istri-istri kita, anak-anak kita, teman sekantor kita. Dan kita tidak pernah merasa rugi sedikit pun! Bahkan kita akan rugi, rugi dunia dan agama, ketika kita menahan senyuman, menahan sedekah ini, dengan selalu bermuka masam dan cemberut dalam kehidupan.

Pengalaman membuktikan bahwa dampak positif dan efektif dari senyuman, yaitu senyuman menjadi pendahuluan ketika hendak meluruskan orang yang keliru, dan menjadi muqaddimah ketika mengingkari yang munkar.

Orang yang selalu cemberut tidak menyengsarakan kecuali dirinya sendiri. Bermuka masam berarti mengharamkan menikmati dunia ini. Dan bagi siapa saja yang mau menebar senyum, selamanya ia akan senang dan gembira.



By :Nanang Khafizhuddin
Dari berbagai sumber

17 March 2010

Rihlah Ukhuwah ( Kukup - Baron - Malioboro )

Alhamdulillah hari ahad, 7 Maret kemarin kita bisa jalan-jalan ke pantai yang bertajuk :
" Merajut Ukhuwah, Menjalin Kebersamaan "wisma se-LPMS
dan pulang dengan selamat, walaupun yang ikut hanya sedikit tapi semoga ini menjadi awal kita lebih mengenal teman- teman wisma yang lain OK........


Ayo podho kumpul sik......yg belum bayar, bayar dulu ya.....

Action di pantai kukup.....ikhwan yang lain pada kemana ya...???


Oooo lha ternyata bersantai menikmati degan, kok seger amat sih akh...minta doonk....



 
 Di gardu pandang pantai kukup.....anak anak Pesma Istiqomah mana nih...??
 


Subhanallah..... sungguh indah ciptaan Allah di muka bumi ini, jagalah dan peliharalah semua ini


Pemandangan indah pantai baron dari atas......

Outbond di pelataran pantai baron.....pak Instruktur baru ngasih instruksi.......siap Pak...!!


"Jadi begini akhwat semua.....bla....bla...bla.....", Kata Pak Instruktur


Up...yak...awas jangan sampai tabrakan.......


Kenapa Di.......ayo mikir gimana caranya donk...



Dimanapun kita berada harus selalu tolong menolong...ayo terus dorong perahu ke tepi.....
( Berat banget ya......uuugghhh )



Habis outbond main ombak.....awas belakangnya akhi.....


Hei oper cepetan, awas sampingnya.....


Habis main bola pada nyebur ke kali.....sugeeerrrrrrrr beneeerrr


Pose sejenak sebelum meninggalkan pantai baron


Pak Ketua baru berpose ria di depan Masjid Alun alun Jogja



Semoga semakin sering kita bertemu dengan saudara kita, semakin dekat kita dengan mereka, semakin rekat ukhuwah kita.......tetap semangat 'n jaga ukhuwah........

Allahu Akbar..........!!!



21 February 2010

PENGUMUMAN

Woro-woro buat semua penduduk wisma LPMS, bahwa tanggal 07 Maret 2010 kita akan mengadakan kegiatan rihlah dalam rangka menumbuhkan ukhuwah dan kebersamaan antar warga di wisma LPMS

Acara : Jalan-jalan ke pantai
Tempat : Pantai Baron, Kukup Krakal ( BKK )


Yang pingin nambah temen 'n kenal semua yang kost di wisma nya LPMS silahkan ikut......just Rp. 40.000,-

Fasilitas : Snack / makan
Temen baru
Outbond ringan
Pengalaman ' n kenangan
dll.

15 February 2010

Yang Berbahaya Di Lingkungan Kita

1. BEKAS BOTOL AQUA
Mungkin sebagian dari Kita mempunyai kebiasaan memakai Dan memakai ulang Botol plastik (Aqua, VIT, etc) Dan menaruhnya di Mobil atau di kantor.
Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastic botol (disebut juga sebagai Polyethylene terephthalate or PET) yang dipakai di botol2 ini mengandung Zat2 karsinogen (atau DEHA). Botol ini aman untuk dipakai 1-2 kali saja, Jika anda ingin memakainya lebih lama, tidak boleh lebih dari seminggu, Dan harus ditaruh ditempat yang jauh dari matahari. Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak Dan zat karsinogen itu bisa masuk ke air yang Kita minum. Lebih baik membeli botol air yang memang untuk dipakai ber-ulang2, jangan memakai botol plastik.


2. PENGGEMAR SATE
Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun setelahnya. Karena ketika kita makan sate sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang yang Dapat menyebabkan kanker. Untuk itu Kita punya obatnya yaitu timun yang Disarankan untuk dimakan setelah makan sate. Karena sate mempunyai zat Karsinogen (penyebab kanker) tetapi timun ternyata punya anti Karsinogen. Jadi jangan lupa makan timun setelah makan sate.

3. UDANG DAN VITAMIN C
Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C. Karena ini akan menyebabkan Keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses reaksi dari Udang Dan Vitamin C di dalam tubuh Dan berakibat keracunan yang fatal dalam Hitungan jam.

4. MI INSTAN
Untuk para penggemar MI instan, pastikan Anda punya selang waktu paling tidak 3 (tiga) Hari setelah Anda mengkonsumsi MI instan, jika Anda akan mengkonsumsinya lagi, dari informasi kedokteran, ternyata terdapat lilin yang melapisi MI instan. Itu sebabnya mengapa MI instan tidak lengket satu Sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi mie instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker. Seseorang, karena begitu sibuknya dalam berkarir tidak punya waktu lagi untuk memasak, sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi mie instan setiap Hari. Akhirnya Dia menderita kanker. Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena Adanya lilin dalam MI instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa Tubuh Kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) Hari untuk membersihkan lilin Tersebut.

5. BAHAYA DIBALIK KEMASAN MAKANAN
Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang sehari-Hari kita konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar bungkus makanan Dan cenderung dianggap sebagai “pelindung” makanan. Sebetulnya tidak Tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan. Sebaiknya mulai sekarang Anda cermat memilik kemasan makanan. Kemasan pada makanan mempunyai fungsi Kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi, Dan informasi. Ada Begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, yaitu kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan.Tetapi tidak semua Bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya. Inilah ranking teratas bahan Kemasan makanan yang perlu Anda waspadai.

A. Kertas.
Beberapa kertas kemasan Dan non-kemasan (kertas Koran Dan majalah) yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) Melebihi Batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia, timbal masuk melalui Saluran pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah Dan Kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti: ginjal, hati, otak, Saraf Dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan) . Keracunan yang terjadipun bisa bersifat kronis Dan akut. Untuk terhindar dari makanan Yang terkontaminasi logam berat timbal, memang susah-susah gampang. Banyak Makanan jajanan seperti pisang goreng, tahu goreng Dan Tempe goreng yang Dibungkus dengan Koran karena pengetahuan yang kurang dari penjual, Padahal bahan yang panas Dan berlemak mempermudah berpindahnya timbale keMakanan tsb. Sebagai usaha pencegahan, taruhlah makanan jajanan tersebut di Atas piring.

B.Styrofoam.
Bahan pengemas Styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu pilihan Yang paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini membuktikan Bahwa Styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer Styren ini menjadi pilihan bisnis pangan karena mampu mencegah kebocoran Dan Tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu, bahan tersebut Juga mampu mempertahankan panas Dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang, Mempertahankan kesegaran Dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah, lebih Aman, serta ringan. Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang Mengungkapkan bahwa residu Styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu Itu dapat menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang Terjadi akibat adanya gangguan pada system endokrinologi Dan reproduksi Manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.

Oleh : Retnowanti

Produk Berformalin

Tidak hanya makanan yang mengandung formalin, tetapi beberapa bagian dari kehidupan kita juga mengandung formalin. Seperti sampo, pasta gigi, sabun dan lainnya. Informasi yang saya kutip dari detik.com yang berisi tentang informasi produk-produk Unilever yang mengandung formalin. Seperti yang kita ketahui, bahwa unilever adalah salah satu donatur Israel, setidaknya adanya fakta tentang produk yang bermasalah ini dapat menguatkan alasan kita bahwa kita mulai untuk memboikot produk-produk unilever, selain kurang aman, mereka juga donatur teroris.

Ini infornya :berikut kandungan formaldehyde dalam produk-produk Unilever:
1. Pasta Gigi (batas yang diperbolehkan 0,1%):
-Pepsodent Herbal = 0,04% (0,016% aktif)
-Pepsodent Whitening dengan Perlite = 0,04% (0,016% aktif)
- Pencegah Gigi Berlubang = 0,04% (0,016% aktif)
2. Sabun (batas yang diperbolehkan 0,2%):
- Lifebuoy (sabun cair, Deep Clean Bodywash ActiFresh)= 0,1% (0,04% aktif)
3.Shampo (batas yang diperbolehkan 0,2%):
-Lifebuoy Anti Danddruff = 0,04% (0,04% aktif)
-Lifebuoy Daily Care = 0,04% (0,04% aktif)
- Clear Active Care, Anti Ketombe = 0,04% (0,04% aktif)
- Clear Scalp Oil Control = 0,04% (0,04% aktif)
- Clear Hair Fall Defense = 0,04% (0,04% aktif)
- Sunsilk Strong & Smooth = 0,04% (0,04% aktif)
- Sunsilk Silky Straight = 0,04% (0,04% aktif)
- Sunsilk Clean & Fresh= 0,04% (0,04% aktif)
- Sunsilk Lasting Black Shine = 0,04% (0,04% aktif)

Oleh : Retnowanti

Kisah Para Pemenang

Nyaris tidak pernah ada lagi cerita atau kisah dalam sejarah manusia tentang kehebatan sebuah kaum atau malah perorangan layaknya cerita Sahabat Rasulullah SAW. Mereka (sahabat Rasulullah) tidak terkenal dengan kekayaan mereka saja, mereka terkenal tidak hanya dengan gaya kepemimpinan modern mereka saja. Akan tetapi hampir setiap titik sejarah yang ada pada diri mereka dikenal baik oleh orang.

Satu saja, Umar bin Khatab. Beliau sahabat Nabi yang masuk Islam melalui peranta adiknya. Beliau sebelum menjadi pengikut Nabi adalah seorang yang paling keras perlawanannya terhadap Nabi dan kaum muslimin. Bahkan, ketika dihari beliau masuk Islampun sebelumnya beliau telah menghunuskan pedang untuk membunuh Nabi SAW.

Akan tetapi sisi lain dari kehidupan Sang Umar tidak berhenti begitu saja. Titik-titik sejarah lain mengantarkannya untuk terus menjadi salah satu sumber pada ulama dalam ber ijtihad.
Ketika Umar memipin (menjadi Khalifah) kaum muslimin, beliaulah yang pertama menerapkan sistem pemerintahan, beliau juga yang menerapkan sistem penanggalan dalam Islam yang kemudian dikenal dengan hijriah.

Masih pada kisah umar, ketika panglima perang Romawi ditangkap oleh kaum muslimin, dan dibawa kedepan umar. Panglima Romawi ini memperkirakan bahwa umar adalah orang yang memiliki istana dan banyak pengawal, umar adalah orang yang memiliki jubah yang luar biasa. Dan untuk bertemu umarpun harus melewati berbagai gerbang pemeriksaan oleh pasukan kaum muslimin. Itulah anggapan panglima perang Romawi ketika akan dipertemukan dengan umar bin khatab.

Lantas semua anggapan pribadi penglima perang Romawi itu lenyap seketika. Disaat dia melihat umar tertidur pulas siang hari dibawah pohon kurma yang tidak ada Istana disana, tidak ada pengawal, dan tidak pakaian kebesaran layaknya kaisar Romawi.
Disaat melihat Umar seperti itu, Panglima perang Romawi itupun kaget buka kepalang. Wajar memang, bayangkan bahwa seorang khalifah, pemimpin tertinggi umat islam, pemimpinnya khalid bin walid yang mengalahkan romawi disetiap pertempurannya adalah seorang yang telah dilihatnya baru saja.

***

Itu hanya beberapa titik sejarah seorang umar bin khatab, dan hanya sebuah tinta kecil sejarah peradaban umat islam sampai sekarang. Lantas, apa yang membuat umar seperti itu, apa yang membuat rahmat Allah SWT itu begitu mudah turun, mengapa diseluruh pertempuran yang diikuti kaum muslimin nyari menang tak terkalahkan.

Inilah setidaknya jejak militansi para sahabat, jejak titik sejarah mereka yang patut untuk kita tiru dalam zaman fitnah sekarang :

1. Jagalah keikhlasan dan kemurnian orientasi perjuangan hanya karena Allah SWT.
Itulah para sahabat, mereka mengetahui betul bahwa hidup dan mati hanya untuk Allah SWT. Itulah Sahabat Rasulullah yang paham betul tentang firman Allah dalam Surat At Taubah :111 ” Sesungguhnya Allah memberi dari orang-orang mukmin, baik harta dan jiwa mereka dengan imbalan surga. Mereka berperang dijalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sehingga) yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung”.
Mereka memang berjuang untuk Allah dan Rasulnya, tidak untuk mendapatkan jabatan, tidak untuk menjadi terkenal, tidak untuk disebut sebagai murobbi atau da’i atau ustadz. Mereka memang berjuang untuk mendapatkan Allah SWT.

2. Kuatkan komitmen untuk selalu mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
Sahabat Rasulullah SAW paham betul akan firman Allah pada surat Muhammad : 33. ” Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul, dan janganlah kamu merusak segala amalmu”.
Itu adalah salah satu firman Allah SWT yang mereka pegang dalam berdakwah. Sehingga mereka pun mencitai Rasul lebih dari rasa cinta mereka kepada keluarganya.

3. Bersihkan jiwa dari segala penyakit.
Sahabat Nabi adalah orang-orang yang selalu menjaga stabilitas jiwanya untuk terus bersih, mereka senang saling menasehati. Mereka saling mengajak untuk taat kepada Allah SWT. Ini pernah dilaporkan seorang intel Romawi kepada kaisarnya. Dia mengatakan, ”…disaat mereka bersama, tidak ada ucapan lain selain mereka menganggungkan nama Tuhannya..”. Itu jugalah yang membuat Kaisar Romawi berkata ”Perut bumi lebih baik bagiku dari pada bertemu dengan mereka”.

4. Bersikap zuhud terhadap Dunia
Sahabat Nabi adalah orang yang paling zuhud terhadap dunia. Utsman bin Affan adalah salah satu sahabat Nabi yang paling kaya, kekayaannya bahkan bisa membiayai perang tabuk yang diikuti oleh ribuan kaum muslimin. Lantas itu tidak menjadikan utsman untuk tunduk terhadap dunia. Justru dunialah yang tunduk atas kehendaknya, jelas kehendak seorang sahabat Nabi SAW.

5. Putuskan segala ikatan jahiliyah yang bertentangan dengan aqidah islam.
Pada perang badr, Abu Bakar bertempur dan membunuh anaknya sendiri yang ketika itu kafir. Dan banyak sahabat lainnya yang bertemu dengan sanak familinya dalam pertempuran untuk kepentingan islam. Itulah komitmen para sahabat yang tidak mau terikat ikatan kekeluargaan untuk kemudian meringankan aqidah islam atau bahkan melanggarnya sama sekali. Mereka jelas tegas atas aqidah ini.

6. Dahulukan kepentingan persatuan sesama muslimin diatas segalanya.
Disaat madinah dilanda kekeringan, ketersedian panganpun nyaris habis, sumur yang menjadi pusat penyedia air di madinahpun di kuasai setengahnya oleh seorang Yahudi. Disaat yang sama khafilah dagang utsman bin affan baru saja datang dari syam dengan membawa ratusan ekor unta yang bermuatan sangat banyak.
Disaat itulah, sahabat Rasulullah yang lain menemui utsman untuk bersedia menyumbang sebagian hartanya untuk kaum muslimin yang ketika itu dilanda musibah. Lalu, apa yang dilakukan oleh utsman?
Seruan saudaranya tadi disambut lebih dari apa yang diseru. Utsman bahkan menginfakan kepada kaum muslim semua khafilah dagangnya. Padahal sebelum itu banyak saudagar madinah yang ingin membeli barang dagangan utsman tadi dengan harga tinggi.

7. Senantiasa merasa kurang dalam berbuat kebaikan.
”Wahai sahabatku ” seru Sang manusia Agung ketika akan berperang. ”infakkanlah sebagian harta kalian untuk bekal kita pergi perang” lanjutnya SAW.
Seketika itu juga para sahabat pulang kerumahnya. Seperti juga umar pulang kerumah dan meminta istrinya untuk mengumpulkan semua hartanya dan membagi dua harta tersebut seraya berkata ”kali ini aku akan mengalahkan Abu Bakar”.
Umar membawa setengah dari hartanya dan meletekannya didepan Rasulullah SAW. Karena melihat harta yang banyak itu Rasulullah pun bertanya, apa yang engkau tinggalkan untuk istri dan anak-anakmu?. Umar menjawab dengan mantap, aku tinggalkan sebanyak ini juga ya Rasulullah SAW.
Setelah itu datang lah Abu Bakar yang juga membawa harta yang banyak bahkan lebih banyak dari umar. Rasulullah bertanya kepada Abu bakar, apa yang engkau tinggalkan untuk anak dan istrimu. Abu bakar menjawabnya dengan tenang, aku tinggalkan untuk anak dan istriku Allah dan Rasul Nya. Saat mendengar dan melihat itu, umar berujar, aku memang tidak bisa mengalahkan Abu Bakar dalam kebaikan.
Inilah kondisi sahabat R.A, mereka merasa harus terdepan dalam beramal. Mereka meyakinkan diri mereka bahwa mereka haruslah menjadi nomor satu dalam beramal. Lalu, pantaslah Allah SWT mempermudahkan rezeki bagi mereka? Pernahkah kita mendengar sahabat Nabi SAW meninggal karena kelaparan? Tidak! Tidak pernah sama sekali!

8. Wakafkan hidup dijalan da’wah
Dalam Al Qur’an Allah SWT berfirman : ” katakanlah (Muhammad), inilah jalanku, aku dan orang-orang yang menyertaiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan yakin….” Qs.12 : 108.
Lalu, apakah ketika kita mendengar ayat yang sama, membaca ayat yang sama dengan Sahabat Rasulullah SAW membuat kita lemah?

9. Yakinlah terhadap kemenangan yang dijanjikan oleh Allah Rasul Nya.
Setelah membaca kondisi kaum Quraisy sebelum datangnya Nabi Muhammad dan membandingkannya dengan kondisi mereka setelah Nabi SAW datang membuat kita ragu akan pertolongan Allah SWT.
” Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong agama Allah, maka Allah akan menolongmu dan mengukuhkan kedudukanmu…” Qs. Muhammad : 7

10. Jagalah hak-hak ukhuwah Inilah bab yang akan penulis utarakan khusus di artikel berikutnya. Karena bab ini akan menjadi bagian cukup penting dalam kondisi ummat yang dikacau balaukan oleh kaum kuffar.

Oleh : Retnowanti
Dari berbagai sumber

09 February 2010

WISMA, PROBLEMATIKA DAN SOLUSINYA,

Maksud dari tulisan ini tidaklah sok menjadi problem solver bagi semua. Tapi yang jelas adalah bentuk kecil dari gundahan hati terhadap fenomena yang ada selama ini. Khususnya Wisma. Menarik bagi penulis ketika membahas topic yang satu ini. Karena ketika kita membahas wisma kita pasti akan membahas banyak orang, pribadi yang heterogen (meski samasama tarbiyah),watak yang berbeda, sampai gaya berjalan yang beragam.

Segala karakter manusia yang ditemui adalah sebuah catatan inda dalam hidup penulis. Beberapa problematika (tentu juga dengan solusinya) yang ditemui selama ini :

1. Kurangnya rasa bertanggung jawab terhadap kamar
Kamar yang kurang nyaman adalah masalah kebanyakan wisma yang notabene anggotanya adalah aktivis. Banyak kondisi wisma yang gak steril dalam pengadaan oksigen. Jangankan untuk hendak silaturrahim ke kamar, membangunkan penghuni lain saja sudah pusing. Kotornya kamar akan berdampak amat buruk dengan wisma. Sehingga membuat suasana wisma tidak nyaman dan kurang asyik. Karena bagaimanapun kebersihan wisma juga ditentukan oleh kondisi masing-masing kamar yang ada.
Solusi : refresh lagi pikiran dan pola hidup kita bahwa Islam adalah agama yang bersih. Buat agenda rutin untuk membersihkan kamar. Jika perlu buat daftar piket sesame anggota kamar untuk membersihkan kamar. Atau jika memungkinkan, adakan kompetisi kamar terbersih.

2. Egoisme beberapa anggota wisma.
Yap…ini merupakan factor terbesar dalam setiap permasalahan yang timbul di wisma. Tentu ini merupakan hal berat bagi satu wisma jika setiap anggotanya mengedepankan rasa egoisme
Solusi : mencoba untuk saling mengingatkan bagaimana tingginya bentuk itsar sahabat terhadap sahabat lainnya. Ingat kisah Abdurrahman bin auf ketika baru nyampe madinah di saat hijrah??beliau ditawari oleh sahabat Anshar untuk memilih istri sahabat anshar yang di inginkannya. Dan sahabat anshar itu ikhlas menceraikannya untuk dinikahi oleh Abdurrahman bin Auf. Nah…kita sanggup gak?

3. Tidak konsisten terhadap kebijakan yang ada di wisma.
Ini juga salah satu factor kehancuran sesama anggota wisma. Lah kok?? Iya donk…karena ketika salah seorang dari angota wisma melanggar kesepakatan yang telah dibuat bersama. Maka jika tidak diperingatkan , bersiaplah untuk menjadi wisma yang tak konsisten. Termasuk terhadap kata-kata sendiri. Pernah suatu ketika kebijakan wisma untuk langsung mencuci piring yang telah digunakan atau simpan dikamar. Nah hanya karena satu orang yang menunda untuk mencuci piring dan meletakkan di dekat sumur. Alhasil, pengikut piring tersebut
menjadi banyak. Akhirnya numpuk.
Solusi : ingat surat 61 ayat 2 dan 3. bahwasanya Allah membenci orang-orang yang mengatakan sesuatu padahal dia tidak melaksanakannya. Coba dibuat di mading wisma apa-apa saja yang telah disepakati, sehingga tidak ada kesepakatan ulang. Jika ada yang melanggarm kita hanya tinggal melihatkan peraturan yang dilanggarnya.

4. Figuritas, senioritas yang sudah luntur.
Wah kalo yang satu ini tentu adalah permasalahan yang dikembalikan kepada masing-masing pribadi senior yang berada disalah satu wisma. Ketika senior sudah tidak peduli terhadap wisma. Jangan harap anggota baru bisa konsisten dan betah terhadap wisma dan perangkatnya. Celakanya lagi jika senior adalah pembawa permasalahan terbesar dalam wisma. Misal jika junior sedang menikmati belajar, senior malah berhiruk pikuk dengan suara yang lantang.
Solusi : ketedalanan dalam dakwah adalah sebaik-baik dakwah. Budayakan saling menasehati antar sesame. Dan diharapkan tidak ada senior tunggal di satu wisma. Karena jika tunggal, ketika si tunggal itu membuat onar maka tidak ada senior lain yang dapat dijadikan contoh bagi junior.

5. Privasi yang tinggi.
Hihihi….adalah sebuah bentuk HAM (hak asasi manusia) dalam sebuah wisma. Tentu yang namanya privasi adalah sebuah hal yang tidak bisa kita hilangkan. Tapi juga tidak wajar jika privasi melebihi rasa ukhuwah antar sesame ikhwah.
Solusi : membuka komunikasi yang lebar dan memberi informasi yang pantas kepada anggota wisma. Hal-hal apa saja yang merupakan privasi bagi kita. Agar kelak mereka (anggota wisma yang lain) tidak salah.

6. Kurang paham terhadap sesama.
Yah…metoda tafahum adalah metode memberi tanpa harus meminta. Nah…kebanyakan dari kita kurang bisa menerapkan hal ini. Banyak diantara kita yang selalu meminta. “pahami ana akh…ana sibuk. Pagi rapat,siang kuliah, sore mesti rapat lagi” sehingga ini banyak amanah yang tidak terselesaikan dengan baik.
Solusi : baca lagi fiqh ukhuwah, menghindari prasangka, membudayakan tabayyun yang sehat, yang penting muhasabah diri adalah hal utama.

7. Tidur pagi.
Waaa….ini adalah sebuah pekerjaan yang enak dilakukan, asyik banget. Tapi gak ada landasan syar’inya. Ada-ada saja alasan kita untuk tidur pagi. “afwan akh, ana tidak datang rapat karena ketiduran” nah kalo udah gitu baru kita tau betapa benar Rasul kita untuk tidak tidur di pagi hari.
Solusi : lakukan manajemen waktu ala Nabi Daud atau Nabi Muhammad. Untuk membagi hari dan waktu sesuai kondisi diri. Dan komiment. Sebab tanpa komitmen semuanya nihil. Hidup sesuai rencana memang sulit, tapi hidup tanpa rencana jelas ngawur.

8. Tak bertanggung jawab.
Masih ingat dengan lirik lagu “kalo soal berkilah, abang emang rajanya”?. Nah perkataan itu sering kita rasakan. Banyak diantara anggota wisma yang seharusnya piket. Eh malah kabur atau pura-pura tidak ingat. Piket yang seharusnya dia lakukan, tapi tak ia lakukan hanya dengan alas “ana lupa akh, itukan fitrahnya manusia”. Waduh!!
Solusi : coordinator piket bersikap tegas terhadap pelanggar piket. Dan harus ada iqob yang diberikan bagi orang-orang pelanggar piket. Entah itu makan malam gratis atau ifthor gratis. Kan asyik.

9. Soleh pribadi.
Padahal sudah banyak ustadz yang mengatakan kepada setiap da’I untuk menjadi soleh social. Artinya soleh secara bersama-sama. Nah masih ingat dengan sebuah kisah tentang Negeri yang akan dihancurkan oleh Allah dimana dimulai dari salah satu rumah yang merupakan rumah orang saleh?. Bener juga sih kalo ibadah adalah urusan masing-masing. Tapi surga emang milik kita sendiri? Terlalu luas coy. Trus emang bidadari surga hanya untuk kita?
Solusi : ingat lagi bahwa peran kita sebagai da’I, penyeru manusia. Kemudian membudayakan saling mengingatkan antar anggota wisma.

10. Komentator atau raja berkilah.
Ini sepele se. Tapi cukup mengganggu esksistensi ukhuwah di suatu wisma. Ada-ada saja yang dikomentari oleh beberapa ikhwah yang melihat sikap ikhwah yang lain. Sehingga ketika ikhwah ada yang tidak ingin diganggu malah memarahi. Berdebatpun mulai. Akhirnya, cemberut dan lari kekamar.
Solusi : bicaralah seperlunya!

11. Kekanakan-kanakan dan selalu ingin dimanja.
Nah loh…emang ada ikhwan manja???hi…gak kuku deh. Tapi emang sih ada permasalahan seperti ini. Banyak ikhwan yang ingin piketnya digantikan, tugas di selesaikan oleh yang lain. Tapi semua dikembalikan ke pribadi masing-masing. Kali aja bawaannya emang anak manja.
Solusi : jangan membiasakan diri untuk menikmati rasa ukhuwah saudara kita terhadap kita. Kapan kita yang ber itsar?

12. Jarang mandi.
Waaa…..ada ikhwan jorok apalagi bau. Pernah suatu ketika seorang ikhwan mengundurkan diri dari makan berjemaah hanya karena tidak sanggup menghirup “pencemaran udara” dari akh yang disebelahnya. Nah fenomena ini paling banyak ditemukan bagi ikhwan yang aktivis papan atas tapi tak peduli terhadap diri. Kalo sudah seperti ini, jangan untuk mendengar dakwah fardiyahnya kita, mendekat saja si calon mad’u udah gak ngeh. Mending kabur dari pada deket dia. Kalo udah gini, merasa bersalah gak?
Solusi : usahakan dikantong ada parfum, didalam atas ada diadorane, parfum. Pokoknya jika tak sempat mandi masih ada solusi untuk wangi tanpa berlebihan.

13. Kurang memiliki jiwa pembelajar.
Ini lho salah satu permasalahan terbesar bagi beberapa anggota wisma. Masa sih hanya untuk membaca 30 menit sehari untuk up grade diri aja gak bisa. Sesibuk apa se lo??
Solusi : budayakan membaca. Karena itu sarana up grade diri.

14. Managemen waktu jama’ah.
Kalo bahasa kerennya se manajemen team work. Amal jama’I bahasanya orang arab. Kebanyakan wisma menjadikan setiap jam adalah se enaknya. Jam tidur tidak diatur, jam belajarnya kapan? Jam ngumpul bareng gimana? Nah ini harus dipikirkan. Jam untuk rihlah kelaurga besar wisma.
Solusi : buat jadwal yang jelas dan rapi serta diketikin dan diprint. Missal, jam ngumpul bareng ba’da manghrib sampe qobla isya. Ba’da isya adalah waktu belajar. Dst.

15. Telat bayar logistic.
Ish…ini berat seh untuk disampaikan. But the way, ini adalah permasalah vital dalam keluarga yang bernama anggota wisma. Bagaimana mungkin bisa berdakwah jika beras untuk dimasak saja tidak ada.
Solusi : jika tak ada uang membeli beras. Kan bisa ngutang ma temen di wisma. Kemudian berhemat!

16. Tidak ada adab antar sesama.
Ketua wisma dicuekin, anggota wisma di tindas oleh penguasa wisma. Kalo ini terjadi, wajar aja sesama anggota wisma kurang harmonis.
Solusi : saling menghormati itu adalah adab islam coy. Biar nasehat datang dari mana aja, asal itu benar. Kenapa gak.

16. Ledekan, sindiran.
Ini masalah besar juga diwisma. Budaya “cimeeh” menjadi bahan tak pernah lepas. Terutama di wisma ikhwan (karena emang penulis belum pernah tinggal dirumah akhwat).
Solusi : kurangi ngeledek karena bisa-bisa membuat saudara kita tersinggung. Mending kalo Cuma ikhwan yang diledekin lari kekamar dan ngunci pintu. Kalo dianya future karena melihat tingkah ikhwannya??hayoooo……

Dan lainnya yang mungkin penulis tak bisa sebutkan atau tak terpikirkan. Karena memang penulis adalah hamba Nya yang dho’if.
Banyak maaf. Semoga bermanfaat.

Oleh :Retnowanti

02 February 2010

10 Perbedaan antara pemenang dan pecundang

  1. Jika seorang pemenang melakukan kesalahan, ia akan berkata “Saya salah”. seorang pecundang akan berkata “Ini bukan salah saya”
  2. Seorang pemenang percaya bahwa kemenangannya adalah keberuntungan meskipun ia bukan keberuntungan. Seorang pecundang percaya bahwa kekalahannya adalah nasib buruk meskipun itu bukan nasib buruk.
  3. Seorang pememang bekerja lebih keras daripada pecundang dan memiliki lebih banyak waktu. Seorang pecundang selalu ‘terlalu sibuk’; terlalu sibuk dengan kegagalan
  4. Seorang pemenang berani melangkah melewati kegagalan. Seorang pecundang hanya berani mengelilinginya
  5. Seorang pemenang menunjukkan penyesalannya dengan memperbaiki segalanya dimasa depan. Seorang pecundang mengatakan dirinya menyesal, tetapi kemudian mengulang kembali kesalahannya.
  6. Seorang pemenang tahu apa yang harus diperjuangkan dan apa yang harus dikompromikan. Seorang pecundang melakukan kompromi atas apa yang seharusnya tidak dikompromikan dan memperjuangkan apa yang tidak bernilai untuk diperjuangkan.
  7. Seorang pemenang akan mengatakan “Saya baik, tapi tidak sebaik yang seharusnya”. Seorang pecundang akan mengatakan “Ya, saya tidak seburuk orang-orang lain”
  8. Seorang pemenang akan menghormati orang yang di atasnya dan akan berusaha belajar dari mereka. Seorang pecundang membneci orang-orang yang ada di atasnya dan berusaha mencari kesalahan mereka
  9. Seorang pemenang bertanggung jawab lebih dari pekerjaannya. Seorang pecundang akan berkata “Pekerjaan saya hari ini.”
  10. Seorang pemenang akan berkata, “Pasti ada jalan lain yang lebih baik untuk mengerjakannya.” Seorang pecundang akan berkata, “Mengapa diubah? Bukankah itu cara yang sudah selalu dilakukan?”

Dari : Denny, Richard.2007. Motivate to Win. Jakarta. PT. Gramedia.






23 January 2010

25 Pesan Bijak Luqmanul Hakim

Kata Luqmanul Hakim tidak asing di telinga kita, tapi terkadang kita melupakan sosok ini. Seorang sosok yang berkulit hitam legam yang mungkin dihadapan manusia adalah makluk yang biasa ataupun terabaikan, tetapi dihadapan Allah dia adalah sosok yang luar biasa dan namanya ditulis dengan tinta emas di dalam Al – Qur’an. Mari kita merenung sejenak 25 pesan – pesan yang disampaikan seorang sosok yang LUAR BIASA!!!

1.”Hai anakku: ketahuilah, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia yang karam ke dalamnya. Bila engkau ingin selamat, agar jangan karam, layarilah lautan itu dengan SAMPAN yang bernama TAKWA, ISInya ialah IMAN dan LAYARnya adalah TAWAKKAL kepada ALLAH”.

2. "Orang – orang yang sentiasa menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya akan mendapat penjagaan dari ALLAH. Orang yang insaf dan sedar setalah menerima nasihat orang lain, dia akan sentiasa menerima kemulian dari ALLAH juga".

3. "Hai anakku; orang yang merasa dirinya hina dan rendah diri dalam beribadat dan taat kepada ALLAH, maka dia tawadduk kepada ALLAH, dia akan lebih dekat kepada ALLAH dan selalu berusaha menghindarkan maksiat kepada ALLAH".

4. "Hai anakku; seandainya ibubapamu marah kepadamu kerana kesilapan yang dilakukanmu, maka marahnya ibubapamu adalah bagaikan baja bagi tanam tanaman".

5. "Jauhkan dirimu dari berhutang, kerana sesungguhnya berhutang itu boleh menjadikan dirimu hina di waktu siang dan gelisah di waktu malam".

6. "Dan selalulah berharap kepada ALLAH tentang sesuatu yang menyebabkan untuk tidak menderhakai ALLAH. Takutlah kepada ALLAH dengan sebenar benar
takut ( takwa ), tentulah engkau akan terlepas dari sifat berputus asa dari rahmat ALLAH".

7. "Hai anakku; seorang pendusta akan lekas hilang air mukanya kerana tidak dipercayai orang dan seorang yang telah rosak akhlaknya akan sentiasa banyak melamunkan hal hal yang tidak benar. Ketahuilah, memindahkan batu besar dari tempatnya semula itu lebih
mudah daripada memberi pengertian kepada orang yang tidak mahu mengerti".

8. "Hai anakku; engkau telah merasakan betapa beratnya mengangkat batu besar dan besi yang amat berat, tetapi akan lebih lagi daripada semua itu, adalah bilamana engkau mempunyai tetangga (jiran) yang jahat".

9. "Hai anakku; janganlah engkau mengirimkan orang yang bodoh sebagai utusan. Maka bila tidak ada orang yang cerdik, sebaiknya dirimulah saja yang layak menjadi utusan".

10. "Jauhilah bersifat dusta, sebab dusta itu mudah dilakukan, bagaikan memakan daging burung, padahal sedikit sahaja berdusta itu telah memberikan akibat yang berbahaya".

11. "Hai anakku; bila engkau mempunyai dua pilihan, takziah orang mati atau hadir majlis perkahwinan, pilihlah untuk menziarahi orang mati, sebab ianya akan mengingatkanmu kepada kampung akhirat sedang kan menghadiri pesta perkahwinan hanya mengingatkan dirimu kepada kesenangan duniawi sahaja".

12. "Janganlah engkau makan sampai kenyang yang berlebihan, kerana sesungguhnya makan yang terlalu kenyang itu adalah lebih baiknya bila makanan itu diberikan kepada anjing sahaja".

13. "Hai anakku; janganlah engkau langsung menelan sahaja kerana manisnya barang dan janganlah langsung memuntahkan saja pahitnya sesuatu barang itu, kerana manis belum tentu menimbulkan kesegaran dan pahit itu belum tentu menimbulkan kesengsaraan".

14. "Makanlah makananmu bersama sama dengan orang orang yang takwa dan musyawarahlah urusanmu dengan para alim ulamak dengan cara meminta nasihat dari mereka".

15. "Hai anakku; bukanlah satu kebaikan namanya bilamana engkau selalu mencari ilmu tetapi engkau tidak pernah mengamalkannya. Hal itu tidak ubah bagaikan orang yang mencari kayu bakar, maka setelah banyak ia tidak mampu memikulnya, padahal ia masih
mahu menambahkannya".

16. Hai anakku; bilamana engkau mahu mencari kawan sejati, maka ujilah terlebih dahulu dengan berpura pura membuat dia marah. Bilamana dalam kemarahan itu dia masih berusaha menginsafkan kamu,maka bolehlah engkau mengambil dia sebagai kawan. Bila tidak demikian, maka berhati hatilah.

17. Selalulah baik tuturkata dan halus budibahasamu serta manis wajahmu, dengan demikian engkau akan disukai orang melebihi sukanya seseorang terhadap orang lain yang pernah memberikan barang yang berharga.

18."Hai anakku; bila engkau berteman, tempatkanlah dirimu padanyasebagai orang yang tidak mengharapkan sesuatu daripadanya. Namun biarkanlah dia yang mengharapkan sesuatu darimu".

19. "Jadikanlah dirimu dalam segala tingkahlaku sebagai orang yang tidak ingin menerima pujian atau mengharap sanjungan orang lain kerana itu adalah sifat riya~ yang akan mendatangkan cela pada dirimu"

20. "Hai anakku; janganlah engkau condong kepada urusan dunia dan hatimu selalu disusahkan olah dunia saja kerana engkau diciptakan ALLAH bukanlah untuk dunia sahaja. Sesungguhnya tiada makhluk yang lebih hina daripada orang yang terpedaya dengan dunianya"

21. "Hai anakku; usahakanlah agar mulutmu jangan mengeluarkan kata kata yang busuk dan kotor serta kasar, kerana engkau akan lebih selamat bila berdiam diri. Kalau berbicara, usahakanlah agar bicaramu mendatangkan manfaat bagi orang lain"

22. "Hai anakku; janganlah engkau mudah ketawa kalau bukan kerana sesuatu yang menggelikan, janganlah engkau berjalan tanpa tujuan yang pasti, janganlah engkau bertanya sesuatun yang tidak ada guna bagimu, janganlah mensia siakan hartamu".

23. "Barang sesiapa yang penyayang tentu akan disayangi, sesiapa yang pendiam akan selamat daripada berkata yang mengandungi racun, dan sesiapa yang tidak dapat menahan lidahnya dari berkata kotor tentu akan menyesal".

24. "Hai anakku; bergaullah rapat dengan orang yang alim lagi berilmu. Perhatikanlah kata nasihatnya kerana sesungguhnya sejuklah hati ini mendengarkan nasihatnya, hiduplah hati ini dengan cahaya hikmah dari mutiara kata katanya bagaikan tanah yang subur lalu disirami air hujan".

25. "Hai anakku; ambillah harta dunia sekadar keperluanmu sahaja, dan nafkahkanlah yang selebihnya untuk bekalan akhiratmu. Jangan engkau tendang dunia ini ke keranjang atau bakul sampah kerana nanti engkau akan menjadi pengemis yang membuat beban orang lain. Sebaliknya janganlah engkau peluk dunia ini serta meneguk habis airnya kerana sesungguhnya yang engkau makan dan pakai itu adalah tanah belaka. Janganlah engkau bertemankan dengan orang yang bersifat talam dua muka, kelak akan membinasakan dirimu".

Oleh : Catur “Ewid” Widodo Y.

Sumber: http://dkmfahutan.wordpress.com/2007/06/08/25-pesanan-luqmanul-hakim-kepada-anaknya/

22 January 2010

Mengambil inspirasi dari waktu

Tahukah kita, waktu terus berjalan sesuai titah Rabbnya. Kadang kita merasakan waktu berjalan lambat atau bahkan terlalu cepat sehingga kita terasa belum melakukan apa-apa. Karena waktu yang terus melaju dan kadang langkah kita yang terasa lambat mengiringinya, bahkan sering kali kegelisahan menyerang karena peran tak berjalan optimal.
Begitulah yang dirasakan Nabi Zakaria dalam do’anya setengah mengadu “Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdo’a kepada-Mu, ya Tuhanku (QS Maryam: 4)” dalam umur yang tidak lagi muda tapi keturunan tak kunjung dianugerahkan.

Umur bisa jadi jawaban atas kekurangan dan permasalahan manakala berjalan sesuai harapan, sebagaimana kedewasaan yang diharapkan hadir dimasa yang semakin bertambah. Akan tetapi umur yang semakin bertambah terasa menjadi ‘beban’ manakala peran kehidupan jauh dari kata sempurna.

Saudaraku…
Semoga kita semakin tersadar bahwa waktu yang diberikan Allah ada batasnya. kita tidak dapat menawar manakala Allah mencabut jatah umur kita. mati berkubang tanah adalah keniscayaan akhir dari perjalanan manusia.

Saudaraku...
semoga kita teringat sabda Rosul yang di muliakan Allah " Bekerjalah engkau untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya, dan beramal-lah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati esok". sangat indah, mendalam, dan penuh inspiratif. Begitulah yang di ajarkan Rasulullah SAW tentang menggunakan waktu.

Semoga kita semakin arif memaknai umur yang semakin senja dan amal yang masih jauh dari kata sempurna. Amiin.

Wallahu 'alam bish showab.
Salam Inspiratif...
Ahid '10

16 January 2010

Kesungguhan Khalifah Umar Bin Abdul Azis Dalam Qiyamullail

Khalifah Umar bin Abdul Aziz Rahimahullah adalah salah satu sosok khalifah yang sangat bersemangat dalam mengerjakan qiyamullail. Marilah kita dengar penuturan Fatimah yang merupakan isteri Umar bin Abdul Aziz, menceritakan tentang qiyamullail suaminya ini.

Fatimah Rahimahullah berkata,
“Umar bin Abdul Aziz, jika masuk ke rumah, dia langsung menuju ke mushallanya, kemudian dia menangis dan berdo’a sampai kedua matanya lelah (tidur), kemudian bangun. Seperti itulah yang dia lakukan di setiap malam.” (Taarikh Khulafa, As-Suyuthi)

Fatimah Rahimahullah berkata,
“Mungkin ada orang yang lebih banyak mengerjakan shalat dan puasa daripada Umar bin Abdul Aziz, tetapi aku belum pernah melihat orang yang lebih takut kepada Tuhannya daripada Umar. Jika dia shalat Isya terakhir (malam) dia menyendiri di mushallanya, lalu berdo’a dan menangis sampai kedua matanya tertidur. Kemudian bangun, berdoa dan menangis lagi sampai kedua matanya tertidur. Terus begitu sampai datang waktu shubuh.” (Az-Zuhud, Imam Ahmad)

Fatimah Rahimahullah berkata,
“Umar telah mengabdikan jiwa dan raganya untuk kepentingan manusia. Dia duduk untuk mereka di siang harinya, jika datang waktu sore dia masih melanjutkan tugasnya dalam memenuhi kebutuhan manusia sampai malam. Pada suatu sore dia sudah selesai dari tugas-tugasnya di siang hari, lalu dia mengambil lampu yang minyaknya diambil dari uangnya sendiri, kemudian berdiri dan shalat dua rakaat, kemudian dia merunduk dan meletakkan kepalanya di antara kedua tangannya, air matanya menetes di atas pipinya dan menangis tersedu-sedu. Demikianlah keadaannya pada malam itu sampai datang waktu subuh. Sedangkan pagi harinya dia berpuasa.” (Sirah Umar bin Abdul Aziz, Ibnu Al-Jauzi)

Pada suatu malam, Umar bin Abdul Aziz Rahimahullah bangun untuk shalat malam, lalu membaca firman Allah, “Wa al-laili izaa yaghsyaa” (QS. Al-Lail), sampai pada firman Allah, “Fa andzartukum naaran taladzdzaa“, dia menangis sehingga tidak mampu melanjutkan ayat selanjutnya surat itu, dua atau tiga kali, sampai kemudian beliau membaca surat lainnya. (At-takwiif min An-Naar, Ibnu Rajab)

Saudaraku...... inilah contoh-contoh kesungguhan Khalifah Umar bin Abdul Aziz dalam Qiyamullail. Lalu bagaimana dengan kita??? Sudahkah kita berusaha menegakkan Qiyamullail di sepertiga malam terakhir kita??...atau justru sebaliknya malam-malam kita lebih banyak kita habiskan untuk menikmati mimpi - mimpi yang melengahkan itu.

Saudaraku.....bukankah selama ini kita terlibat dalam lembaga dakwah. Kita juga tahu bahwa tugas kita menyeru dan mengajak pada kebaikan. Tapi bagaimana mungkin hal itu kita lakukan sementara kita sendiri keropos.

Saudaraku.....dengan tulisan ini ane hanya bisa mengajak dari diri ane pribadi dan rekan - rekan sekalian mari kita tegakkan Qiyamullail ......karena bisa jadi tersendatnya aktivitas dakwah kita saat ini karena kita jauh dengan Allah SWT. Semoga cerita di atas bisa menginspirasi kita semua...Amiin.

Sumber: Kaifa Tatahammasu Liqiyam Al-Lail
Sumber artikel : http://assyaamil.multiply.com/journal/item/14

Oleh Warsino AL Wonogiriyi

04 January 2010

Zubair bin Awwam

Zubair bin Awwam adalah salah satu sahabat nabi dalam assabiquunal awwaluun.Dia masuk Islam pada usianya yang masih muda, 15 tahun.

Sewaktu Rasulullah SAW mempersaudarakan para sahabatnya di Makkah sebelum hijrah, beliau mempersaudarakan Thalhah dengan Zubair. Sudah sejak lama Nabi SAW bersabda tentang keduanya secara bersamaan, seperti sabda beliau, “Thalhah dan Zubair adalah tetanggaku di surga.”

Keduanya masih kerabat Rasulullah. Thalhah masih keturunan kakek buyut Rasulullah yang bernama Murrah bin Ka’ab, sedangkan Zubair masih keturunan kakek buyut Rasulullah yang bernama Qusai bin Kilab. Shafiyah, ibu Zaubair, juga bibi Rasulullah.

Thalhah dan Zubair mempunyai banyak kesamaan dalam menjalani roda kehidupan. Masa remaja, kekayaan, kedermawanan, keteguhan dalam beragama dan keberanian mereka hampir sama. Keduanya termasuk orang-orang yang masuk Islam di masa-masa awal, dan termasuk sepuluh orang yang dikabarkan oleh Rasul masuk surga, termasuk enam orang yang diamanahi Khalifah Umar untuk memilih khalifah pengganti. Bahkan, hingga saat kematian keduanya sama persis.

Seperti yang telah kita sebutkan, Zubair termasuk orang-orang yang masuk Islam di masa-masa awal, karena ia termasuk tujuh orang pertama yang masuk Islam, dan sebagai perintis perjuangan di rumah Arqam. Usianya waktu itu baru 15 tahun. Ia telah diebri petunjuk, cahaya, dan kebaikan saat remaja.

Ia ahli menunggang kuda dan memiliki keberanian, sejak kecil. Bahkan, ahli sejarah menyebutkan bahwa pedang pertama yang dihunuskan untuk membela Islam adalah pedang Zubair bin Awwam.

Di masa-masa awal, saat jumlah kaum muslimin masih sedikit dan masih bermarkas di rumah Arqam, terdengar berita bahwa Rasulullah terbunuh. Zubair langsung menghunus pedang lalu berkeliling kota Makkah laksana tiupan angin kencang, padahal usianya masih muda belia.

Yang pertama kali dilakukannya adalah mengecek kebenaran berita tersebut. Seandainya berita itu benar, ia bertekad menggunakan pedangnya untuk memenggal semua kepala orang-orang kafir Quraisy atau ia sendiri yang gugur.

Di satu tempat, di bagian kota Makkah yang agak tinggi, ia bertemu Rasulullah. Rasulullah menanyakan maksudnya. Ia menceritakan berita yang ia dengar dan menceritakan tekadnya. Maka, beliau berdoa agar Zubair selalu diberi kebaikan dan pedangnya selalu diberi kemenangan.

Sekalipun Zubair seorang bangsawan terpandang, namun ia juga merasakan penyiksaan Quraisy. Orang yang disuruh menyiksanya adalah pamannya sendiri. Ia pernah diikat dan dibungkus tikar lalu diasapi hingga kesulitan bernapas. Di saat itulah sang paman berkata, “Larilah dari Tuhan Muhammad, akan kubebaskan kamu dari siksa ini.”

Meskipun masih muda belia, Zubair menjawab dengan tegas, “Tidak! Demi Allah, aku tidak akan kembali kepada kekafiran untuk selama-lamanya.”

Zubair ikut dalam perjalanan hijrah ke Habasyah dua kali. Kemudian ia kembali, untuk mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah, hingga tidak satu pun peperangan yang tidak ia ikuti.

Banyaknya bekas luka pedang dan tombak di tubuhnya adalah bukti keberanian dan kepahlawanannya.

Marilah kita dengarkan cerita seorang rekannya yang melihat bekas luka yang hampir memenuhi sekujur tubuhnya.

“Aku pernah bersama Zubair bin Awwam dalam satu perjalanan dan aku melihat tubuhnya. Ada banyak bekas sabetan pedang. Di dadanya ada beberapa lubang bekas tusukan tombak dan anak panah. Aku berkata kepadanya, ‘Demi Allah, yang kulihat ditubuhmu belum pernah kulihat di tubuh orang lain.’ Ia menjawab, “Demi Allah, semua luka-luka ini kudapat bersama Rasulullah dalam peperangan membela agama Allah.”

Seusai Perang Uhud, dan pasukan Quraisy sedang dalam perjalanan pulang ke Makkah, Zubair dan Abu Bakar diperintahkan Rasulullah memimpin kaum muslimin mengejar mereka agar mereka menganggap kaum muslimin masih mempunyai kekuatan, sehingga mereka tidak berpikir untuk menyerbu Madinah.

Abu Bakar dan Zubair membawa 70 tentara muslim. Sekalipun Abu Bakar dan Zubair sebenarnya sedang mengikuti satu pasukan yang menang perang dan berjumlah jauh lebih besar, namun kecerdikan dan siasat yang dipergunakan keduanya berhasil mengecoh mereka. Mereka menyangka bahwa pasukan yang dipimpin Abu Bakar dan Zubair adalah pasukan perintis dan di belakang pasukan ini masih ada pasukan yang jauh lebih besar. Tentu saja ini membuat mereka takut. Mereka pun mempercepat langkah menuju Makkah.

Di perang Yarmuk, Zubair memerankan satu pasukan tersendiri. Ketika banyak prajuritnya yang lari ketakutan melihat jumlah pasukan Romawi yang begitu banyak, ia berteriak, “Allaahu Akbar”, lalu menyerbu pasukan Romawi sendirian dengan pedangnya.

Ia sangat rindu untuk syahid. Ia berkata, “Thalhah bin Ubaidillah memberi nama anak-anaknya dengan nama nabi-nabi padahal tidak ada nabi setelah Muhammad SAW. Karena itu, aku memberi nama anak-anakku dengan nama para syuhada dengan harapan mereka syahid.”

Ada yang diberi nama Abdullah dari nama Abdullah bin Jahsy. Ada yang diberi nama Mundzir dari nama Mundzir bin Amru. Ada yang diberi nama Urwah dari nama Urwah bin Amru. Ada yang diberi nama Hamzah dari nama Hamzah bin Abdul Muthalib. Ada yang diberi nama Ja’far dari nama Ja’far bin Abi Thalib. Ada yang diberi nama Mushab dari nama Mushab bin Umair. Ada yang diberi nama Khalid dari nama Khalid bin Sa’id. Seperti itulah, semua anaknya diberi nama dengan nama-nama para syuhada dengan harapan bisa syahid seperti mereka.

Disebutkan dalam buku sejarah, “Zubair tidak pernah menjadi bupati atau gubernur. Tidak pernah menjadi petugas penarik pajak atau cukai. Ia tidak pernah menduduki jabatan kecuali sebagai pejuang perang membela agama Allah.”

Ia sangat percaya dengan kemampuannya di medan perang dan itulah kelebihannya. Meskipun pasukannya berjumlah 100 ribu prajurit, namun ia seakan-akan sendirian di arena pertempuran. Seakan-akan dia sendiri yang memikul tanggung jawab perang.

Keteguhan hati di medan perang dan kecerdasannya dalam mengatur siasat perang adalah keistimewaannya.

Ia melihat gugurnya sang paman, yaitu Hamzah, di Perang Uhud, di Perang Uhud. Ia juga melihat bagaimana tubuh pamannya dicabik-cabik oleh pasukan kafir. Ia berdiri dekat jenazah sang paman. Gigi-giginya terdengar gemeretak dan genggaman pedangnya semakin erat. Hanya satu yang dipikirkannya, yaitu balas dendam. Akan tetapi, wahyu segera turun melarang kaum muslimin melakukan balas dendam.


Ketika pengepungan terhadap bani Quraidzah sudah berjalan lama tanpa membawa hasil, Rasulullah menugaskan Zubair dan Ali bin Abi Thalib. Keduanya berdiri di depan benteng musuh yang kuat dan berkata, “Demi Allah, mari kita rasakan apa yang dirasakan hamzah. Atau, akan kita buka benteng mereka.” Keduanya melompat ke dalam benteng. Dengan kecerdasannya, ia berhasil membuat takut orang-orang yang berada dalam benteng dan berhasil membuka pintu benteng sehingga pasukan Islam berhamburan menyerbu ke dalam benteng.


Di perang hunain, suku Hawazin yang dipimpin Malik bin Auf menderita kekalahan yang memalukan. Tidak bisa menerima kekalahan yang diderita, Malik beserta beberapa prajuritnya bersembunyi di sebuah tempat, mengintai pasukan Islam, dan bermaksud membunuh para panglima Islam. Ketika Zubair mengetahui kelicikan Malik, ia langsung menyerang mereka seorang diri dan berhasil mengobrak-abrik mereka.

Rasulullah sangat sayang kepada Zubair. Beliau bahkan pernah menyatakan kebanggaannya atas perjuangan Zubair. “Setiap nabi mempunyai pembela dan pembelaku adalah Zubair bin Awwam.”

Bukan karena sebagai saudara sepupu dan suami dari Asma binti Abu Bakar yang bergelar “Dzatun Niqatain” (memiliki dua selendang), melainkan karena pengabdiannya yang luar biasa, keberaniannya yang tiada dua, kepemurahannya yang tidak terkira, dan pengorbanan diri serta hartanya untuk Allah, Tuhan alam semesta.

Sungguh tepat apa yang dikatakan Hasan bin Tsabit ketika melukiskan sifat-sifatnya.

Janjinya kepada Nabi selalu ia tepati
Atas petunjuk Nabi ia berbakti
Dialah sang pembela sejati
Kata dan perbuatannya bagai merpati

Di jalan Nabi, ia berjalan
Bela kebenaran sebagai tujuan

Jika api peperangan sudah menyala
Dialah penunggang kuda tiada dua
Dialah pejuang tak kenal menyerah

Dengan Rasul, masih keluarga
Terhadap Islam, selalu membela

Pedangnya selalu siaga
Kala Rasul dihadang bahaya
Dan Allah tidak ingkar pada janji-Nya
Memberi pahala tiada terkira



Ia seorang yang berbudi tinggi dan berakhlak mulia. Keberanian dan kepemurahannya bagai dua kuda yang digadaikan.

Ia seorang pebisnis sukses. Harta kekayaannya melimpah ruah. Semuanya ia dermakan untuk kepentingan Islam hingga saat mati mempunyai utang.

Kedermawanan, keberanian, dan pengorbanannya bersumber dari sikap tawakalnya yang sempurna kepada Allah. Karena dermawannya, sampai-sampai ia rela mendermakan nyawanya u. Islam.

Sebelum meninggal, ia berpesan kepada anaknya untuk melunasi utang-utangnya, “Jika kamu tidak mampu melunasinya, mintalah kepada pelindungku.”
Sang anak bertanya, “Siapa pelindung yang ayah maksud?”
Zubair menajwab, “Allah! Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.”

Di kemudian hari, sang anak bercerita, “Demi Allah, setiap kali aku kesulitan membayar utangnya, aku berkata, ‘Wahai Pelindung Zubair, lunasilah utangnya.’ Maka Allah melunasi utangnya.”

Di perang Jamal, seperti yang tersebut dalam kisah Thalhah, perjalanan hidup Zubair berakhir.

Setelah ia mengetahui duduk permasalahannya, lalu meninggalkan peperangan, ia dikuntit oleh sejumlah orang yang menginginkan perang tetap berkecamuk. Ketika Zubair sedang melaksanakan shalat, mereka menikam Zubair.

Setelah itu, si pembunuh pergi menghadap Khalifah Ali, mengabarkan bahwa ia telah membunuh Zubair. Ia berharap kabar itu menyenangkan hati Ali karena yang ia tahu, Ali memusuhi Zubair.

Ketika Ali mengetahui ada pembunuh Zubair yang hendak menemuinya, ia langsung berseru, “Katakanlah kepada pembunuh Zubair putra Shafiah bahwa orang yang membunuh Zubair tempatnya di neraka.”

Ketika pedang Zubair ditunjukkan kepada Ali, ia menciumnya. Lalu ia menangis dan berkata, “Demi Allah, sekian lama pedang ini melindungi Nabi dari marabahaya.”


By : si_nhank