21 February 2010

PENGUMUMAN

Woro-woro buat semua penduduk wisma LPMS, bahwa tanggal 07 Maret 2010 kita akan mengadakan kegiatan rihlah dalam rangka menumbuhkan ukhuwah dan kebersamaan antar warga di wisma LPMS

Acara : Jalan-jalan ke pantai
Tempat : Pantai Baron, Kukup Krakal ( BKK )


Yang pingin nambah temen 'n kenal semua yang kost di wisma nya LPMS silahkan ikut......just Rp. 40.000,-

Fasilitas : Snack / makan
Temen baru
Outbond ringan
Pengalaman ' n kenangan
dll.

15 February 2010

Yang Berbahaya Di Lingkungan Kita

1. BEKAS BOTOL AQUA
Mungkin sebagian dari Kita mempunyai kebiasaan memakai Dan memakai ulang Botol plastik (Aqua, VIT, etc) Dan menaruhnya di Mobil atau di kantor.
Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastic botol (disebut juga sebagai Polyethylene terephthalate or PET) yang dipakai di botol2 ini mengandung Zat2 karsinogen (atau DEHA). Botol ini aman untuk dipakai 1-2 kali saja, Jika anda ingin memakainya lebih lama, tidak boleh lebih dari seminggu, Dan harus ditaruh ditempat yang jauh dari matahari. Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak Dan zat karsinogen itu bisa masuk ke air yang Kita minum. Lebih baik membeli botol air yang memang untuk dipakai ber-ulang2, jangan memakai botol plastik.


2. PENGGEMAR SATE
Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun setelahnya. Karena ketika kita makan sate sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang yang Dapat menyebabkan kanker. Untuk itu Kita punya obatnya yaitu timun yang Disarankan untuk dimakan setelah makan sate. Karena sate mempunyai zat Karsinogen (penyebab kanker) tetapi timun ternyata punya anti Karsinogen. Jadi jangan lupa makan timun setelah makan sate.

3. UDANG DAN VITAMIN C
Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C. Karena ini akan menyebabkan Keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses reaksi dari Udang Dan Vitamin C di dalam tubuh Dan berakibat keracunan yang fatal dalam Hitungan jam.

4. MI INSTAN
Untuk para penggemar MI instan, pastikan Anda punya selang waktu paling tidak 3 (tiga) Hari setelah Anda mengkonsumsi MI instan, jika Anda akan mengkonsumsinya lagi, dari informasi kedokteran, ternyata terdapat lilin yang melapisi MI instan. Itu sebabnya mengapa MI instan tidak lengket satu Sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi mie instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker. Seseorang, karena begitu sibuknya dalam berkarir tidak punya waktu lagi untuk memasak, sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi mie instan setiap Hari. Akhirnya Dia menderita kanker. Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena Adanya lilin dalam MI instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa Tubuh Kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) Hari untuk membersihkan lilin Tersebut.

5. BAHAYA DIBALIK KEMASAN MAKANAN
Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang sehari-Hari kita konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar bungkus makanan Dan cenderung dianggap sebagai “pelindung” makanan. Sebetulnya tidak Tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan. Sebaiknya mulai sekarang Anda cermat memilik kemasan makanan. Kemasan pada makanan mempunyai fungsi Kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi, Dan informasi. Ada Begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, yaitu kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan.Tetapi tidak semua Bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya. Inilah ranking teratas bahan Kemasan makanan yang perlu Anda waspadai.

A. Kertas.
Beberapa kertas kemasan Dan non-kemasan (kertas Koran Dan majalah) yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) Melebihi Batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia, timbal masuk melalui Saluran pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah Dan Kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti: ginjal, hati, otak, Saraf Dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan) . Keracunan yang terjadipun bisa bersifat kronis Dan akut. Untuk terhindar dari makanan Yang terkontaminasi logam berat timbal, memang susah-susah gampang. Banyak Makanan jajanan seperti pisang goreng, tahu goreng Dan Tempe goreng yang Dibungkus dengan Koran karena pengetahuan yang kurang dari penjual, Padahal bahan yang panas Dan berlemak mempermudah berpindahnya timbale keMakanan tsb. Sebagai usaha pencegahan, taruhlah makanan jajanan tersebut di Atas piring.

B.Styrofoam.
Bahan pengemas Styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu pilihan Yang paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini membuktikan Bahwa Styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer Styren ini menjadi pilihan bisnis pangan karena mampu mencegah kebocoran Dan Tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu, bahan tersebut Juga mampu mempertahankan panas Dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang, Mempertahankan kesegaran Dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah, lebih Aman, serta ringan. Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang Mengungkapkan bahwa residu Styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu Itu dapat menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang Terjadi akibat adanya gangguan pada system endokrinologi Dan reproduksi Manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.

Oleh : Retnowanti

Produk Berformalin

Tidak hanya makanan yang mengandung formalin, tetapi beberapa bagian dari kehidupan kita juga mengandung formalin. Seperti sampo, pasta gigi, sabun dan lainnya. Informasi yang saya kutip dari detik.com yang berisi tentang informasi produk-produk Unilever yang mengandung formalin. Seperti yang kita ketahui, bahwa unilever adalah salah satu donatur Israel, setidaknya adanya fakta tentang produk yang bermasalah ini dapat menguatkan alasan kita bahwa kita mulai untuk memboikot produk-produk unilever, selain kurang aman, mereka juga donatur teroris.

Ini infornya :berikut kandungan formaldehyde dalam produk-produk Unilever:
1. Pasta Gigi (batas yang diperbolehkan 0,1%):
-Pepsodent Herbal = 0,04% (0,016% aktif)
-Pepsodent Whitening dengan Perlite = 0,04% (0,016% aktif)
- Pencegah Gigi Berlubang = 0,04% (0,016% aktif)
2. Sabun (batas yang diperbolehkan 0,2%):
- Lifebuoy (sabun cair, Deep Clean Bodywash ActiFresh)= 0,1% (0,04% aktif)
3.Shampo (batas yang diperbolehkan 0,2%):
-Lifebuoy Anti Danddruff = 0,04% (0,04% aktif)
-Lifebuoy Daily Care = 0,04% (0,04% aktif)
- Clear Active Care, Anti Ketombe = 0,04% (0,04% aktif)
- Clear Scalp Oil Control = 0,04% (0,04% aktif)
- Clear Hair Fall Defense = 0,04% (0,04% aktif)
- Sunsilk Strong & Smooth = 0,04% (0,04% aktif)
- Sunsilk Silky Straight = 0,04% (0,04% aktif)
- Sunsilk Clean & Fresh= 0,04% (0,04% aktif)
- Sunsilk Lasting Black Shine = 0,04% (0,04% aktif)

Oleh : Retnowanti

Kisah Para Pemenang

Nyaris tidak pernah ada lagi cerita atau kisah dalam sejarah manusia tentang kehebatan sebuah kaum atau malah perorangan layaknya cerita Sahabat Rasulullah SAW. Mereka (sahabat Rasulullah) tidak terkenal dengan kekayaan mereka saja, mereka terkenal tidak hanya dengan gaya kepemimpinan modern mereka saja. Akan tetapi hampir setiap titik sejarah yang ada pada diri mereka dikenal baik oleh orang.

Satu saja, Umar bin Khatab. Beliau sahabat Nabi yang masuk Islam melalui peranta adiknya. Beliau sebelum menjadi pengikut Nabi adalah seorang yang paling keras perlawanannya terhadap Nabi dan kaum muslimin. Bahkan, ketika dihari beliau masuk Islampun sebelumnya beliau telah menghunuskan pedang untuk membunuh Nabi SAW.

Akan tetapi sisi lain dari kehidupan Sang Umar tidak berhenti begitu saja. Titik-titik sejarah lain mengantarkannya untuk terus menjadi salah satu sumber pada ulama dalam ber ijtihad.
Ketika Umar memipin (menjadi Khalifah) kaum muslimin, beliaulah yang pertama menerapkan sistem pemerintahan, beliau juga yang menerapkan sistem penanggalan dalam Islam yang kemudian dikenal dengan hijriah.

Masih pada kisah umar, ketika panglima perang Romawi ditangkap oleh kaum muslimin, dan dibawa kedepan umar. Panglima Romawi ini memperkirakan bahwa umar adalah orang yang memiliki istana dan banyak pengawal, umar adalah orang yang memiliki jubah yang luar biasa. Dan untuk bertemu umarpun harus melewati berbagai gerbang pemeriksaan oleh pasukan kaum muslimin. Itulah anggapan panglima perang Romawi ketika akan dipertemukan dengan umar bin khatab.

Lantas semua anggapan pribadi penglima perang Romawi itu lenyap seketika. Disaat dia melihat umar tertidur pulas siang hari dibawah pohon kurma yang tidak ada Istana disana, tidak ada pengawal, dan tidak pakaian kebesaran layaknya kaisar Romawi.
Disaat melihat Umar seperti itu, Panglima perang Romawi itupun kaget buka kepalang. Wajar memang, bayangkan bahwa seorang khalifah, pemimpin tertinggi umat islam, pemimpinnya khalid bin walid yang mengalahkan romawi disetiap pertempurannya adalah seorang yang telah dilihatnya baru saja.

***

Itu hanya beberapa titik sejarah seorang umar bin khatab, dan hanya sebuah tinta kecil sejarah peradaban umat islam sampai sekarang. Lantas, apa yang membuat umar seperti itu, apa yang membuat rahmat Allah SWT itu begitu mudah turun, mengapa diseluruh pertempuran yang diikuti kaum muslimin nyari menang tak terkalahkan.

Inilah setidaknya jejak militansi para sahabat, jejak titik sejarah mereka yang patut untuk kita tiru dalam zaman fitnah sekarang :

1. Jagalah keikhlasan dan kemurnian orientasi perjuangan hanya karena Allah SWT.
Itulah para sahabat, mereka mengetahui betul bahwa hidup dan mati hanya untuk Allah SWT. Itulah Sahabat Rasulullah yang paham betul tentang firman Allah dalam Surat At Taubah :111 ” Sesungguhnya Allah memberi dari orang-orang mukmin, baik harta dan jiwa mereka dengan imbalan surga. Mereka berperang dijalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sehingga) yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung”.
Mereka memang berjuang untuk Allah dan Rasulnya, tidak untuk mendapatkan jabatan, tidak untuk menjadi terkenal, tidak untuk disebut sebagai murobbi atau da’i atau ustadz. Mereka memang berjuang untuk mendapatkan Allah SWT.

2. Kuatkan komitmen untuk selalu mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
Sahabat Rasulullah SAW paham betul akan firman Allah pada surat Muhammad : 33. ” Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul, dan janganlah kamu merusak segala amalmu”.
Itu adalah salah satu firman Allah SWT yang mereka pegang dalam berdakwah. Sehingga mereka pun mencitai Rasul lebih dari rasa cinta mereka kepada keluarganya.

3. Bersihkan jiwa dari segala penyakit.
Sahabat Nabi adalah orang-orang yang selalu menjaga stabilitas jiwanya untuk terus bersih, mereka senang saling menasehati. Mereka saling mengajak untuk taat kepada Allah SWT. Ini pernah dilaporkan seorang intel Romawi kepada kaisarnya. Dia mengatakan, ”…disaat mereka bersama, tidak ada ucapan lain selain mereka menganggungkan nama Tuhannya..”. Itu jugalah yang membuat Kaisar Romawi berkata ”Perut bumi lebih baik bagiku dari pada bertemu dengan mereka”.

4. Bersikap zuhud terhadap Dunia
Sahabat Nabi adalah orang yang paling zuhud terhadap dunia. Utsman bin Affan adalah salah satu sahabat Nabi yang paling kaya, kekayaannya bahkan bisa membiayai perang tabuk yang diikuti oleh ribuan kaum muslimin. Lantas itu tidak menjadikan utsman untuk tunduk terhadap dunia. Justru dunialah yang tunduk atas kehendaknya, jelas kehendak seorang sahabat Nabi SAW.

5. Putuskan segala ikatan jahiliyah yang bertentangan dengan aqidah islam.
Pada perang badr, Abu Bakar bertempur dan membunuh anaknya sendiri yang ketika itu kafir. Dan banyak sahabat lainnya yang bertemu dengan sanak familinya dalam pertempuran untuk kepentingan islam. Itulah komitmen para sahabat yang tidak mau terikat ikatan kekeluargaan untuk kemudian meringankan aqidah islam atau bahkan melanggarnya sama sekali. Mereka jelas tegas atas aqidah ini.

6. Dahulukan kepentingan persatuan sesama muslimin diatas segalanya.
Disaat madinah dilanda kekeringan, ketersedian panganpun nyaris habis, sumur yang menjadi pusat penyedia air di madinahpun di kuasai setengahnya oleh seorang Yahudi. Disaat yang sama khafilah dagang utsman bin affan baru saja datang dari syam dengan membawa ratusan ekor unta yang bermuatan sangat banyak.
Disaat itulah, sahabat Rasulullah yang lain menemui utsman untuk bersedia menyumbang sebagian hartanya untuk kaum muslimin yang ketika itu dilanda musibah. Lalu, apa yang dilakukan oleh utsman?
Seruan saudaranya tadi disambut lebih dari apa yang diseru. Utsman bahkan menginfakan kepada kaum muslim semua khafilah dagangnya. Padahal sebelum itu banyak saudagar madinah yang ingin membeli barang dagangan utsman tadi dengan harga tinggi.

7. Senantiasa merasa kurang dalam berbuat kebaikan.
”Wahai sahabatku ” seru Sang manusia Agung ketika akan berperang. ”infakkanlah sebagian harta kalian untuk bekal kita pergi perang” lanjutnya SAW.
Seketika itu juga para sahabat pulang kerumahnya. Seperti juga umar pulang kerumah dan meminta istrinya untuk mengumpulkan semua hartanya dan membagi dua harta tersebut seraya berkata ”kali ini aku akan mengalahkan Abu Bakar”.
Umar membawa setengah dari hartanya dan meletekannya didepan Rasulullah SAW. Karena melihat harta yang banyak itu Rasulullah pun bertanya, apa yang engkau tinggalkan untuk istri dan anak-anakmu?. Umar menjawab dengan mantap, aku tinggalkan sebanyak ini juga ya Rasulullah SAW.
Setelah itu datang lah Abu Bakar yang juga membawa harta yang banyak bahkan lebih banyak dari umar. Rasulullah bertanya kepada Abu bakar, apa yang engkau tinggalkan untuk anak dan istrimu. Abu bakar menjawabnya dengan tenang, aku tinggalkan untuk anak dan istriku Allah dan Rasul Nya. Saat mendengar dan melihat itu, umar berujar, aku memang tidak bisa mengalahkan Abu Bakar dalam kebaikan.
Inilah kondisi sahabat R.A, mereka merasa harus terdepan dalam beramal. Mereka meyakinkan diri mereka bahwa mereka haruslah menjadi nomor satu dalam beramal. Lalu, pantaslah Allah SWT mempermudahkan rezeki bagi mereka? Pernahkah kita mendengar sahabat Nabi SAW meninggal karena kelaparan? Tidak! Tidak pernah sama sekali!

8. Wakafkan hidup dijalan da’wah
Dalam Al Qur’an Allah SWT berfirman : ” katakanlah (Muhammad), inilah jalanku, aku dan orang-orang yang menyertaiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan yakin….” Qs.12 : 108.
Lalu, apakah ketika kita mendengar ayat yang sama, membaca ayat yang sama dengan Sahabat Rasulullah SAW membuat kita lemah?

9. Yakinlah terhadap kemenangan yang dijanjikan oleh Allah Rasul Nya.
Setelah membaca kondisi kaum Quraisy sebelum datangnya Nabi Muhammad dan membandingkannya dengan kondisi mereka setelah Nabi SAW datang membuat kita ragu akan pertolongan Allah SWT.
” Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong agama Allah, maka Allah akan menolongmu dan mengukuhkan kedudukanmu…” Qs. Muhammad : 7

10. Jagalah hak-hak ukhuwah Inilah bab yang akan penulis utarakan khusus di artikel berikutnya. Karena bab ini akan menjadi bagian cukup penting dalam kondisi ummat yang dikacau balaukan oleh kaum kuffar.

Oleh : Retnowanti
Dari berbagai sumber

09 February 2010

WISMA, PROBLEMATIKA DAN SOLUSINYA,

Maksud dari tulisan ini tidaklah sok menjadi problem solver bagi semua. Tapi yang jelas adalah bentuk kecil dari gundahan hati terhadap fenomena yang ada selama ini. Khususnya Wisma. Menarik bagi penulis ketika membahas topic yang satu ini. Karena ketika kita membahas wisma kita pasti akan membahas banyak orang, pribadi yang heterogen (meski samasama tarbiyah),watak yang berbeda, sampai gaya berjalan yang beragam.

Segala karakter manusia yang ditemui adalah sebuah catatan inda dalam hidup penulis. Beberapa problematika (tentu juga dengan solusinya) yang ditemui selama ini :

1. Kurangnya rasa bertanggung jawab terhadap kamar
Kamar yang kurang nyaman adalah masalah kebanyakan wisma yang notabene anggotanya adalah aktivis. Banyak kondisi wisma yang gak steril dalam pengadaan oksigen. Jangankan untuk hendak silaturrahim ke kamar, membangunkan penghuni lain saja sudah pusing. Kotornya kamar akan berdampak amat buruk dengan wisma. Sehingga membuat suasana wisma tidak nyaman dan kurang asyik. Karena bagaimanapun kebersihan wisma juga ditentukan oleh kondisi masing-masing kamar yang ada.
Solusi : refresh lagi pikiran dan pola hidup kita bahwa Islam adalah agama yang bersih. Buat agenda rutin untuk membersihkan kamar. Jika perlu buat daftar piket sesame anggota kamar untuk membersihkan kamar. Atau jika memungkinkan, adakan kompetisi kamar terbersih.

2. Egoisme beberapa anggota wisma.
Yap…ini merupakan factor terbesar dalam setiap permasalahan yang timbul di wisma. Tentu ini merupakan hal berat bagi satu wisma jika setiap anggotanya mengedepankan rasa egoisme
Solusi : mencoba untuk saling mengingatkan bagaimana tingginya bentuk itsar sahabat terhadap sahabat lainnya. Ingat kisah Abdurrahman bin auf ketika baru nyampe madinah di saat hijrah??beliau ditawari oleh sahabat Anshar untuk memilih istri sahabat anshar yang di inginkannya. Dan sahabat anshar itu ikhlas menceraikannya untuk dinikahi oleh Abdurrahman bin Auf. Nah…kita sanggup gak?

3. Tidak konsisten terhadap kebijakan yang ada di wisma.
Ini juga salah satu factor kehancuran sesama anggota wisma. Lah kok?? Iya donk…karena ketika salah seorang dari angota wisma melanggar kesepakatan yang telah dibuat bersama. Maka jika tidak diperingatkan , bersiaplah untuk menjadi wisma yang tak konsisten. Termasuk terhadap kata-kata sendiri. Pernah suatu ketika kebijakan wisma untuk langsung mencuci piring yang telah digunakan atau simpan dikamar. Nah hanya karena satu orang yang menunda untuk mencuci piring dan meletakkan di dekat sumur. Alhasil, pengikut piring tersebut
menjadi banyak. Akhirnya numpuk.
Solusi : ingat surat 61 ayat 2 dan 3. bahwasanya Allah membenci orang-orang yang mengatakan sesuatu padahal dia tidak melaksanakannya. Coba dibuat di mading wisma apa-apa saja yang telah disepakati, sehingga tidak ada kesepakatan ulang. Jika ada yang melanggarm kita hanya tinggal melihatkan peraturan yang dilanggarnya.

4. Figuritas, senioritas yang sudah luntur.
Wah kalo yang satu ini tentu adalah permasalahan yang dikembalikan kepada masing-masing pribadi senior yang berada disalah satu wisma. Ketika senior sudah tidak peduli terhadap wisma. Jangan harap anggota baru bisa konsisten dan betah terhadap wisma dan perangkatnya. Celakanya lagi jika senior adalah pembawa permasalahan terbesar dalam wisma. Misal jika junior sedang menikmati belajar, senior malah berhiruk pikuk dengan suara yang lantang.
Solusi : ketedalanan dalam dakwah adalah sebaik-baik dakwah. Budayakan saling menasehati antar sesame. Dan diharapkan tidak ada senior tunggal di satu wisma. Karena jika tunggal, ketika si tunggal itu membuat onar maka tidak ada senior lain yang dapat dijadikan contoh bagi junior.

5. Privasi yang tinggi.
Hihihi….adalah sebuah bentuk HAM (hak asasi manusia) dalam sebuah wisma. Tentu yang namanya privasi adalah sebuah hal yang tidak bisa kita hilangkan. Tapi juga tidak wajar jika privasi melebihi rasa ukhuwah antar sesame ikhwah.
Solusi : membuka komunikasi yang lebar dan memberi informasi yang pantas kepada anggota wisma. Hal-hal apa saja yang merupakan privasi bagi kita. Agar kelak mereka (anggota wisma yang lain) tidak salah.

6. Kurang paham terhadap sesama.
Yah…metoda tafahum adalah metode memberi tanpa harus meminta. Nah…kebanyakan dari kita kurang bisa menerapkan hal ini. Banyak diantara kita yang selalu meminta. “pahami ana akh…ana sibuk. Pagi rapat,siang kuliah, sore mesti rapat lagi” sehingga ini banyak amanah yang tidak terselesaikan dengan baik.
Solusi : baca lagi fiqh ukhuwah, menghindari prasangka, membudayakan tabayyun yang sehat, yang penting muhasabah diri adalah hal utama.

7. Tidur pagi.
Waaa….ini adalah sebuah pekerjaan yang enak dilakukan, asyik banget. Tapi gak ada landasan syar’inya. Ada-ada saja alasan kita untuk tidur pagi. “afwan akh, ana tidak datang rapat karena ketiduran” nah kalo udah gitu baru kita tau betapa benar Rasul kita untuk tidak tidur di pagi hari.
Solusi : lakukan manajemen waktu ala Nabi Daud atau Nabi Muhammad. Untuk membagi hari dan waktu sesuai kondisi diri. Dan komiment. Sebab tanpa komitmen semuanya nihil. Hidup sesuai rencana memang sulit, tapi hidup tanpa rencana jelas ngawur.

8. Tak bertanggung jawab.
Masih ingat dengan lirik lagu “kalo soal berkilah, abang emang rajanya”?. Nah perkataan itu sering kita rasakan. Banyak diantara anggota wisma yang seharusnya piket. Eh malah kabur atau pura-pura tidak ingat. Piket yang seharusnya dia lakukan, tapi tak ia lakukan hanya dengan alas “ana lupa akh, itukan fitrahnya manusia”. Waduh!!
Solusi : coordinator piket bersikap tegas terhadap pelanggar piket. Dan harus ada iqob yang diberikan bagi orang-orang pelanggar piket. Entah itu makan malam gratis atau ifthor gratis. Kan asyik.

9. Soleh pribadi.
Padahal sudah banyak ustadz yang mengatakan kepada setiap da’I untuk menjadi soleh social. Artinya soleh secara bersama-sama. Nah masih ingat dengan sebuah kisah tentang Negeri yang akan dihancurkan oleh Allah dimana dimulai dari salah satu rumah yang merupakan rumah orang saleh?. Bener juga sih kalo ibadah adalah urusan masing-masing. Tapi surga emang milik kita sendiri? Terlalu luas coy. Trus emang bidadari surga hanya untuk kita?
Solusi : ingat lagi bahwa peran kita sebagai da’I, penyeru manusia. Kemudian membudayakan saling mengingatkan antar anggota wisma.

10. Komentator atau raja berkilah.
Ini sepele se. Tapi cukup mengganggu esksistensi ukhuwah di suatu wisma. Ada-ada saja yang dikomentari oleh beberapa ikhwah yang melihat sikap ikhwah yang lain. Sehingga ketika ikhwah ada yang tidak ingin diganggu malah memarahi. Berdebatpun mulai. Akhirnya, cemberut dan lari kekamar.
Solusi : bicaralah seperlunya!

11. Kekanakan-kanakan dan selalu ingin dimanja.
Nah loh…emang ada ikhwan manja???hi…gak kuku deh. Tapi emang sih ada permasalahan seperti ini. Banyak ikhwan yang ingin piketnya digantikan, tugas di selesaikan oleh yang lain. Tapi semua dikembalikan ke pribadi masing-masing. Kali aja bawaannya emang anak manja.
Solusi : jangan membiasakan diri untuk menikmati rasa ukhuwah saudara kita terhadap kita. Kapan kita yang ber itsar?

12. Jarang mandi.
Waaa…..ada ikhwan jorok apalagi bau. Pernah suatu ketika seorang ikhwan mengundurkan diri dari makan berjemaah hanya karena tidak sanggup menghirup “pencemaran udara” dari akh yang disebelahnya. Nah fenomena ini paling banyak ditemukan bagi ikhwan yang aktivis papan atas tapi tak peduli terhadap diri. Kalo sudah seperti ini, jangan untuk mendengar dakwah fardiyahnya kita, mendekat saja si calon mad’u udah gak ngeh. Mending kabur dari pada deket dia. Kalo udah gini, merasa bersalah gak?
Solusi : usahakan dikantong ada parfum, didalam atas ada diadorane, parfum. Pokoknya jika tak sempat mandi masih ada solusi untuk wangi tanpa berlebihan.

13. Kurang memiliki jiwa pembelajar.
Ini lho salah satu permasalahan terbesar bagi beberapa anggota wisma. Masa sih hanya untuk membaca 30 menit sehari untuk up grade diri aja gak bisa. Sesibuk apa se lo??
Solusi : budayakan membaca. Karena itu sarana up grade diri.

14. Managemen waktu jama’ah.
Kalo bahasa kerennya se manajemen team work. Amal jama’I bahasanya orang arab. Kebanyakan wisma menjadikan setiap jam adalah se enaknya. Jam tidur tidak diatur, jam belajarnya kapan? Jam ngumpul bareng gimana? Nah ini harus dipikirkan. Jam untuk rihlah kelaurga besar wisma.
Solusi : buat jadwal yang jelas dan rapi serta diketikin dan diprint. Missal, jam ngumpul bareng ba’da manghrib sampe qobla isya. Ba’da isya adalah waktu belajar. Dst.

15. Telat bayar logistic.
Ish…ini berat seh untuk disampaikan. But the way, ini adalah permasalah vital dalam keluarga yang bernama anggota wisma. Bagaimana mungkin bisa berdakwah jika beras untuk dimasak saja tidak ada.
Solusi : jika tak ada uang membeli beras. Kan bisa ngutang ma temen di wisma. Kemudian berhemat!

16. Tidak ada adab antar sesama.
Ketua wisma dicuekin, anggota wisma di tindas oleh penguasa wisma. Kalo ini terjadi, wajar aja sesama anggota wisma kurang harmonis.
Solusi : saling menghormati itu adalah adab islam coy. Biar nasehat datang dari mana aja, asal itu benar. Kenapa gak.

16. Ledekan, sindiran.
Ini masalah besar juga diwisma. Budaya “cimeeh” menjadi bahan tak pernah lepas. Terutama di wisma ikhwan (karena emang penulis belum pernah tinggal dirumah akhwat).
Solusi : kurangi ngeledek karena bisa-bisa membuat saudara kita tersinggung. Mending kalo Cuma ikhwan yang diledekin lari kekamar dan ngunci pintu. Kalo dianya future karena melihat tingkah ikhwannya??hayoooo……

Dan lainnya yang mungkin penulis tak bisa sebutkan atau tak terpikirkan. Karena memang penulis adalah hamba Nya yang dho’if.
Banyak maaf. Semoga bermanfaat.

Oleh :Retnowanti

02 February 2010

10 Perbedaan antara pemenang dan pecundang

  1. Jika seorang pemenang melakukan kesalahan, ia akan berkata “Saya salah”. seorang pecundang akan berkata “Ini bukan salah saya”
  2. Seorang pemenang percaya bahwa kemenangannya adalah keberuntungan meskipun ia bukan keberuntungan. Seorang pecundang percaya bahwa kekalahannya adalah nasib buruk meskipun itu bukan nasib buruk.
  3. Seorang pememang bekerja lebih keras daripada pecundang dan memiliki lebih banyak waktu. Seorang pecundang selalu ‘terlalu sibuk’; terlalu sibuk dengan kegagalan
  4. Seorang pemenang berani melangkah melewati kegagalan. Seorang pecundang hanya berani mengelilinginya
  5. Seorang pemenang menunjukkan penyesalannya dengan memperbaiki segalanya dimasa depan. Seorang pecundang mengatakan dirinya menyesal, tetapi kemudian mengulang kembali kesalahannya.
  6. Seorang pemenang tahu apa yang harus diperjuangkan dan apa yang harus dikompromikan. Seorang pecundang melakukan kompromi atas apa yang seharusnya tidak dikompromikan dan memperjuangkan apa yang tidak bernilai untuk diperjuangkan.
  7. Seorang pemenang akan mengatakan “Saya baik, tapi tidak sebaik yang seharusnya”. Seorang pecundang akan mengatakan “Ya, saya tidak seburuk orang-orang lain”
  8. Seorang pemenang akan menghormati orang yang di atasnya dan akan berusaha belajar dari mereka. Seorang pecundang membneci orang-orang yang ada di atasnya dan berusaha mencari kesalahan mereka
  9. Seorang pemenang bertanggung jawab lebih dari pekerjaannya. Seorang pecundang akan berkata “Pekerjaan saya hari ini.”
  10. Seorang pemenang akan berkata, “Pasti ada jalan lain yang lebih baik untuk mengerjakannya.” Seorang pecundang akan berkata, “Mengapa diubah? Bukankah itu cara yang sudah selalu dilakukan?”

Dari : Denny, Richard.2007. Motivate to Win. Jakarta. PT. Gramedia.