Harta, pangkat, dan jabatan yang sering kali dijadikan tolak ukur kesuksesan, dalam praktiknya kerap menjerumuskan orang pada kesesatan. Banyak orang yang melakukan jalan singkat menuju kesuksesan dalam meraih harta, pangkat, dan jabatan dengan cara yang tidak halal seperti memelihara “Tuyul”, pergi ke Mbah dukun, menggunakan penglaris, dll. Padahal cara-cara tersebut diharamkan dan tidak sesuai dengan syariat Islam.
Semoga Allah Yang Maha Agung mengaruniakan kepada kita kehati-hatian atas kesuksesan
Banyak orang yang tahan menghadapi kesulitan, tapi sedikit orang yang tidak tahan ketika menghadapi kemudahan. Ada orang yang bersabar ketika tidak mempunyai harta, tapi banyak orang yang tidak bisa mengendalikan diri saat karunia harta yang melimpah. Sering kita melihat orang yang sukses dari keluarga yang kurang, yang berusaha dari titik nol sampai menuju titik keberhasilan. Sehingga benar-benar merasakan pahit getirnya menjadi orang yang sukses.
Apa sebenarnya kesuksesan itu? Boleh jadi setiap orang memiliki pandangan berbeda, anda pun memiliki pendapat sendiri tentang kesuksesan. Namun secara sederhana, sukses bisa dikatakan sebagai keberhasilan akan tercapainya sesuatu yang telah ditargetkan. Dalam pandangan Islam, kesuksesan tidak sekedar aspek dunia belaka tapi menyentuh pula aspek akhirat.
Dalam artikel ini disebutkan ada lima aspek, antara lain sebagai berikut:
Pertama, Kalau aktivitas yang kita lakukan menjadi suatu amal. Apalah artinya kita banyak berbuat kalau tidak bernilai amal. Sehingga setiap aktivitas kita akan bernilai dan berkualitas disisi Allah.
Kedua, bila nama kita semakin baik . Apalah artinya kita mendapat banyak uang, mendapat harta atau kedudukan kalau nama kita coreng-moreng . Sering kita melihat orang yang kaya dan memiliki jabatan tinggi tapi mereka menyalahgunakan kedudukannya seperti para pejabat yang melakukan korupsi sehingga nama mereka manjadi coreng-moreng di mata masyarakat.
Ketiga, kalau kita terus bertambah ilmu, pengalaman, dan wawasan. Apalah artinya jika harta bertambah, tetapi ilmu dan pahala tidak bertambah. Bila ini yang terjadi, kita hanya akan terjebak oleh harta yang kita miliki. Kita merasa puas dengan kekayaan tapi tidak kaya dalam ilmu dan pahala.
Keempat, kita disebut sukses kalau kita dapat menjalin silaturahmi dengan orang lain, sehingga bertambah saudara. Apalah artinya mendapat uang dan kedudukan, tetapi musuh kita bertambah banyak. Dengan silaturahmi kita dapat menambah ilmu kita sendiri karena Insya Allah semakin banyak orang yang mencintai kita. Maka ia akan mengerahkan ilmunya untuk menambah ilmu kita, mencurahkan wawasannya untuk mengembangkan wawasan kita, mencurahkan wawasannya untuk mengembangkan wawasan kita, serta memberikan tenaga dan hartanya untuk melindungi kita. Silaturahmi juga menambah rejeki kita dan memperpanjang umur kita karena kita akan merasa senang dapat berinteraksi dengan orang lain, dan jika ada masalah dapat diselesaikan bersama.
Kelima, kita disebut sukses bila pekerjaan yang kita lakukan dapat memberi manfaat yang besar kepada orang lain. Rasullullah SAW bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling banyak manfaatnya”. Semakin banyak menjadi jalan kesuksesan bagi orang lain, maka semakin sukseslah dirikita. Hidup ini akan indah jika kita bisa saling membantu, memberikan manfaat, dan saling menghargai.
Pada hakikatnya kesuksesan itu milik setiap orang. Kesuksesan tidak mengenal umur baik laki-laki maupun perempuan, semua mempunyai hak untuk sukses. Yang menjadi masalah adalah tidak semua orang tau bagaimana cara mendapatkan kesuksesan itu. Ada tujuh formula yang dapat kita lakukan untuk meraih kesuksesan tersebut. KH Abdullah Gymnastiar menyebutnya dengan 7B, ketujuh formula itu jika belum ada salah –satunya, maka belum bisa dikatakan kesuksesan.
B pertama. beribadah yang benar. Ibadah adalah fondasi dari niat, fondasi dari track yang akan kita buat. Siapapun yang ingin membangun kesuksesan, ia harus memperbaiki ibadahnya. Perbaiki, terus perbaiki ibadah. Siapa yang akan membimbing kita jika ibadah kita buruk? Siapa yang akan melindungi kita dari dari ketergelinciran kalau ibadah kita tidak jalan? Bukankah Allah SWT berjanji akan menolong orang yang ibadahnya baik. Intinya, ibadah adalah fondasi yang akan membuat kita agar senantiasa terjaga dalam jalur yang tepat. Ibadah yang benar akan membuat kita dekat dengan Allah SWT dan dapat menjaga kesucian hati kita.
B kedua, berakhlak baik. Akhlak yang baik adalah bukti dari ibadah yang benar. Apapun yang kita lakukan, kalau dilandasi akhlak yang buruk niscaya akan berakhir dengan kehancuran. Apa yang dimaksud akhlak yang baik itu? Merespons segala sesuatu dengan sikap yang terbaik. Orang lain suka berinteraksi dengan kita jika kita mempunyai akhlak yang baik dan sebaliknya.
B Ketiga, belajar tiadahenti. Belajar dimulai dari lahir hingga ajal menjemput. Apakah kita menyukai belajar? Setiap hari masalah bertambah, kebutuhan semakin bertambah, dan situasi berubah. Bagaimana mungkin kita menyikapi situasi yang terus berubah dengan ilmu yang tidak bertambah. Dengan belajar kita akan bertambah ilmu dan menambah wawasan kita. Allah menaikkan beberapa derajat orang yang berilmu.
B Keempat, bekerja keras dengan cerdas dan ikhlas. Berpikir cerdas adalh merupakan bagian dari kerja keras. Sebuah hasil yang maksimal akan diraih bila kita mampu mengaktualisasikan ibadah, akhlak, dan ilmu kita dalam pekerjaan yang berkualitas.
B Kelima, bersahaja dalam hidup. Bersahaja itu bukan miskin, bersahaja adalah menggunakan sesuatu sesuai keperluan. Dengan bersahaja kita akan memiiki kemampuan untuk mengendalikan diri dengan tidak diperbudak keinginan.
B Keenam, bantu sesama. Gemar membantu orang lain adalah tanda kesuksesan. Kita harus gigih agar kelebihan yang kita miliki dapat menjadi nilai tambah bagi sesama. Sehingga ilmu yang kita miliki dapat dirasakan orang lain.
B Ketujuh, bersihkan hati selalu. Hindarilah penyakit hati seperti rasa ujub, ria, sum’ah, takabur, dll. Karena penyakit-penyakit ini akan membuat amalan kita sia-sia. Allah SWT berfirman, Pada hari ketika harta dan anak-anak tidak bermanfaat, kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati selamat (QS. Asy-Syu’ara:88-89).
Bila formula ini kita lakukan dengan baik, Insya Allah akan mendapatkan kesuksesan di dunia dan akhirat. Semoga Allah memberikan kesuksesan bagi kita di dunia dan akhirat. Amin…
Ditulis & Diedit Ulang Oleh Si Kecil Ulil Albab
Artikel ini saya dapatkan dari keponakan (Muhammad Yunus) dan artikel ini telah mengalami perubahan dari aslinya, mungkin ada yang pernah membaca artikel aslinya. Semoga artikel yang berjudul “Tips Meraih Kesuksesan Dunia-Akhirat” bermanfaat bagi pembaca.
Oleh : Retnowanti