02 November 2012

Sadar dengan Sebuah Kehilangan

 “Orang yang pandai adalah yang senantiasa mengoreksi diri dan menyiapkan bekal kematian. Dan orang yang rendah adalah yang selalu menurutkan hawa nafsu dan berangan-angan kepada Allah.” (At-Tirmidzi).Maha Besar Allah Yang menghidupkan bumi setelah matinya. Air tercurah dari langit membasahi tanah-tanah yang sebelumnya gersang. Aneka benih kehidupan pun tumbuh dan berkembang. Sayangnya, justru manusia mematikan sesuatu yang sebelumnya hidup.



Tanpa terasa, kita sudah begitu boros terhadap waktu

Trend hidup saat ini memaksa siapapun untuk menatap dunia menjadi begitu mengasyikkan. Serba mudah dan mewah. Sebuah keadaan dimana nilai kucuran keringat tergusur dengan kelincahan jari memencet tombol. Dengan bahasa lain, dunia menjadi begitu melenakan.

Tidak heran jika gaya hidup perkotaan menggiring orang menjadi manja. Senang bersantai dan malas kerja keras. Di suasana serba mudah itulah, waktu menjadi begitu murah. Detik, menit, jam, hingga hari, bisa berlalu begitu saja dalam gumulan gaya hidup santai.

Sebagai perumpamaan, jika seseorang menyediakan kita uang sebesar 86.400 rupiah setiap hari. Dan jika tidak habis, uang itu mesti dikembalikan; pasti kita akan memanfaatkan uang itu buat sesuatu yang bernilai investasi. Karena boleh jadi, kita tak punya apa-apa ketika aliran jatah itu berhenti. Dan sangat bodoh jika dihambur-hamburkan tanpa memenuhi kebutuhan yang bermanfaat.

Begitulah waktu. Tiap hari Allah menyediakan kita tidak kurang dari 86.400 detik. Jika hari berganti, berlalu pula waktu kemarin tanpa bisa mengambil waktu yang tersisa. Dan di hari yang baru, kembali Allah sediakan jumlah waktu yang sama. Begitu seterusnya. Hingga, tak ada lagi jatah waktu yang diberikan.

Sayangnya, tidak sedikit yang gemar membelanjakan waktu cuma buat yang remeh-temeh. Dan penyesalan pun muncul ketika jatah waktu dicabut. Tanpa pemberitahuan, tanpa teguran. Allah swt. berfirman, “Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (dari Allah swt.).” (Al-Anbiya’: 1)

Tanpa terasa, kita kian jauh dari keteladanan Rasul dan para sahabat

Pergaulan hidup antar manusia memunculkan tarik-menarik pengaruh. Saat itulah, tanpa terasa, terjadi pertukaran selera, gaya, kebiasaan, dan perilaku. Semakin luas cakupan pergaulan, kian besar gaya tarik menarik yang terjadi.

Masalahnya, tidak selamanya stamina seseorang berada pada posisi prima. Kadang bisa surut. Ketika itu, ia lebih berpeluang ditarik daripada menarik. Tanpa sadar, terjadi perembesan pengaruh luar pada diri seseorang. Pelan tapi pasti.

Suatu saat, orang tidak merasa berat hati melakukan perbuatan yang dulunya pernah dibenci. Dan itu bukan lantaran keterpaksaan. Tapi, karena adanya pelarutan dalam diri terhadap nilai-nilai yang bukan sekadar tidak pernah dicontohkan Rasul, bahkan dilarang. Sekali lagi, pelan tapi pasti.

Anas bin Malik pernah menyampaikan sebuah ungkapan yang begitu dahsyat di hadapan generasi setelah para sahabat Rasul. Anas mengatakan, “Sesungguhnya kamu kini telah melakukan beberapa amal perbuatan yang dalam pandanganmu remeh, sekecil rambut; padahal perbuatan itu dahulu di masa Nabi saw. kami anggap termasuk perbuatan yang merusak agama.” (Bukhari)

Tanpa terasa, kita jadi begitu asing dengan Islam

Pelunturan terhadap nilai yang dipegang seorang hamba Allah terjadi tidak serentak. Tapi, begitu halus: sedikit demi sedikit. Pada saatnya, hamba Allah ini merasa asing dengan nilai Islam itu sendiri. Ajaran Islam tentang ukhuwah misalnya. Kebanyakan muslim paham betul kalau orang yang beriman itu bersaudara. Saling tolong. Saling mencintai. Dan, saling memberikan pembelaan. Tapi anehnya, justru nilai-nilai itu menjadi tidak lumrah.

Semua pertolongan, perlindungan, pengorbanan kerap dinilai dengan kompensasi. Ada hak, ada kewajiban. Ada uang, ada pelayanan. Tiba-tiba seorang muslim jadi merasa wajar hidup dalam karakter individualistik. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan, seorang dai merasa enggan berceramah di suatu tempat karena nilai bayarannya kecil. Sekali lagi, tak ada uang, tak ada pelayanan.

Firman Allah swt. “Dan sesungguhnya jika Kami menghendaki, niscaya Kami lenyapkan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, dan dengan pelenyapan itu, kamu tidak akan mendapatkan seorang pembela pun terhadap Kami, kecuali karena rahmat dari Tuhanmu….” (Al-Isra’: 86-87)

Tanpa terasa, kita tak lagi dekat dengan Allah swt

Inilah sumber dari pelunturan nilai keimanan seorang hamba. Kalau orang tak lagi dekat dengan majikannya, sulit bisa diharapkan bagus dalam kerjanya. Kesungguhan kerjanya begitu melemah. Bahkan tak lagi punya nilai. Asal-asalan.

Jika ini yang terus terjadi, tidak tertutup kemungkinan, ia lupa dengan sang majikan. Ketika seorang hamba melupakan Tuhannya, Allah akan membuat orang itu lupa terhadap diri orangnya sendiri. Ada krisis identitas. Orang tak lagi paham, kenapa ia hidup, dan ke arah mana langkahnya berakhir.
Maha Benar Allah dalam firman-Nya, “Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (Al-Hasyr: 19)

Oleh : Nanang Khafizhuddin
Diambil dari  www.dakwatuna.com ditulis oleh Muhammad Nuh

14 October 2012

Grand Opening LPMS 2012

Alhamdulillah...segala puji hanya milik Allah Seru sekalian alam, akhirnya acara Grand Opening LPMS tahun 2012 ini terlaksana dengan sukses dengan bertempat di gedung pertemuan Balai Desa Gonilan Kartasura. Konsep GO kali ini agak berbeda walaupun isi materinya sama. Perbedaannya adalah acara kali ini oleh panitia dibuat setengah hari namun effektif dan juga lesehan yang bertujuan agar rasa kedekatan ukhuwah itu semakin kental. aamieeen.......
Acara yang diadakan pada hari ahad, 7 Oktober 2012 ini selain diisi oleh Ketua dan Pembina LPMS juga diisi dengan training motivasi (Achievment Motivation Training) oleh Trainer TRUSTCO Jawa Tengah Area Solo yaitu Trainer Arif Priyanto.



Suasana regristrasi peserta ikhwan...( ayo siapa duluan ngisi absen dapet bingkisan lho...)



Duet MC Mas Rifqi dan Mas Nanang...( yang kompak bang ya....)


Peserta Bersiap siap dan acarapun segera dimulai


Sambutan Ketua Panitia Grand Opening LPMS 2012 Mas Sugito Adi Purnawan...( ceria banget ya pak ketupat )


Inilah para peserta kita.......para Santri yang masuk tahun 2012 dan sebagian 2011


Penjelasan KeLPMSan oleh Pak Ketua LPMS, Taufiq Arif Prabowo....( jadi......bla bla bla....)


Spirit dan Motivasi oleh Pembina LPMS Bp. Muh. Syaifullah...( siapa yang tidak ingin sukses, silahkan keluar dari ruangan ini...!!)




Pengisian form penjajakan minat dan bakat para peserta oleh tim Psikologi LPMS yang dipandu Mb Eka Afriyani 




Ni peserta akhwat pada ceria banget ya........


Trainer Arif Priyanto ( TRUSTCO Jateng)


Semangat 100 % .......( iiiiiiYEEEESSS...!!! )


Info agenda LPMS yang disampaikan oleh Mas Beni ( Kabid Kepesmaan), Mas Nanang (Kabid Sosmas) dan Mas Bhakti Indra (Kabid Kaderisasi)



Eh ada cerita seru lho..dari Mas Bruri dan Mbak Cahyani nih tentang pengalamannya di LPMS



Alhamdulillah...acara selesai...( " he he he...", kata Nando..... . " hore aku dapat kalender ", kata Wahyu)



Ouuuuugh co cweeeat....akhwatnya pada rukun rukun banget ya.....



Panitia ikhwan photo photo dulu yah sebelum pulang......( " Gimana bro, acaranya sukses kan???" kata Ketua panitianya sambil tersenyum simpul duduk paling depan )



Tunggu acara LPMS selanjutnya ya........... 

SEMANGAT PAGI....!!!!!!

06 February 2012

Galau


Kegembiraan adalah pintunya kesedihan, dan kesedihan adalah pintunya kebahagiaan
Nggak ada yang selama-lamanya.. :)
Ketika Allah swt memberikan 1 kesulitan maka Dia menemaninya dengan 2 kemudahan :)
Fa inna ma’a al-usri yusraa, inna ma’a al-usri yusraa
Masalah besarnya bukan seberapa besar dosa kita,
Tapi seberapa besar taubat kita kepada Allah swt :)
Atau tantangan kita bukan berapa kali kita jatuh
Namun berapa kali kita memutuskan untuk kembali bangkit :)
Berharap kebaikan dari-Nya adalah wajib,
Sedang berputus asa dari rahmat-Nya adalah haram :D
Maka ketika lapang, bagikanlah kesenangan pada orang lain
Mudah-mudahan ada pula yang berbagi senang ketika kita dalam keadaan susah :D
Namun, ketika galau, lebih baik dipendam sendiri dan diadukan kepada Allah,
Khawatir bila diadukan pada manusia akan menambah beban mereka
Semua manusia pasti punya masalah yg sama berat,
Hanya sebagian mengadukannya pada manusia dan sebagian lagi mengadukannya pada Allah :)
Sayangnya yang mengadukan galau pada ramai manusia
Tak mendapat kecuali mengumbar aib dan kelemahan diri, tanda ketidakmatangan
Yang layak digalaukan bukan sesuatu yg akan pudar seiring waktu,
Lebih pantas menggalau akan hari yg lebih panjang, masa yg lebih lama :)
Sebagaimana seorang tukang parkir tak menggalaukan mobil yang datang dan pergi,
Karena dia sadar itu bukan miliknya :)
Begitupun manusia, merasa kehilangan padahal ia tidak pernah memiliki apapun,
Kecuali yang dipinjamkan Allah kepadanya
Begitulah Abu Bakar memperingatkan bahwa cukup dunia ditaruh ditangan
Tak perlu dimasukkan kedalam hati, karena ia akan segera mengakar
Karena keindahan dunia layaknya mawar berduri
Makin kuat digenggam, semakin sakit dirasa, menggalau seterus masa..
Kepunyaan Allah-lah seluruh isi langit dan bumi, dan kepada-Nya lah segala sesuatu menyembah :)
Apa yang kita miliki?
Tekukkan lutut, angkat telapak tangan, mulailah berdoa kepada Pemilik dan Pemberi Kehidupan
Insya Allah Dia berkenan mengangkat sedih
Galai bisa jadi berarti kita kurang mengingat-Nya,
Dan tak ada sesuatupun menggalaukan bila semua kita wakilkan pada Allah Swt..
Walaupun begitu, memang manusia diciptakan dalam keadaan rapuh, hanya 1 cara untuk menjadi kuat
Mendekatlah pada Allah :D
Felix Siauw

Mukhoyyam Akbar Kampus


Woro-Woro..........

Jangan lupa besuk tanggal 10-12 Februari 2012 ada acara besar...
"MUKHOYYAM KAMPUS"
besar, krna acara besuk itu diikuti oleh 2 kampus besar di Sukoharjo ini, yi IAIN (dulu STAIN) dan UMS. wah, peserta pastinya banyak juga ya..
kalau sementara yang terdata sekitar 100 kader akan mengikuti acara ini, di Segoro Gunung, lereng Gunung Lawu.

jadi, jangan sampai ketinggalan ya...

*lebih lengkap hubungi pengurus

Perubahan Nama......

Sekedar info, mulai periode baru (sekitar pertengahan tahun 2011), nama LPMS ditambah kata 'Cahaya Ummat'. Jadi namanya menjadi LPMS Cahaya Ummat. Hanya itu saja.

Alasannya sih biar ada perpaduan antara kerja-kerja sekarang dengan semangat kejayaan zaman dulu, karena cikal bakal kita menggunakan kata itu.

Ok, nama baru semangat baru..! Allahu Akbar!!

out Bound pengurus dan pengelola


Eits...lama tidak ada yang bersua ya... Tamu juga gak ada. Tahu kenapa? Karena tuan rumahnya juga gak pernah ada di rumah, hehe..

Walau begitu, tidak apa2, kita akan aktifkan kembali blog CAH AYU (CAHAYa Ummat; sebutan tempoe doeloe, kata pak Wiranto) sepenuh yang kita bisa. Semoga ke depan tidak ada kendala, tidak kembang kempis, kadang ada kadang enggak :D

Kita update mulai saat ini aja ya, yg kemarin2 lewat dulu..

Ikhwah, Ahad 5 Februari, kemarin alhamdulillah kita bisa melakukan aktivitas bersama lagi. Lumayan, bisa merefresh semangat kita. Walau tidak banyak pesertanya, karena waktu liburan kampus, acara kemarin cukup mnyenangkan. Mulai dari out bound, makan gethuk bersama (hhe..), tukar kado, diskusi sampai main sama anak2 kecil, maklum karena boleh mengajak keluarga, jadi ada anak2 juga yang ikut main...

Mungkin acara ini tidak besar, dan tentu banyak kekurangannya, kita berharap semangat, orientasi, dan militansi kita tumbuh kembali untuk selalu berkontribusi untuk ummat ini. Tentu keberkahan dan ridho Allah semoga senantiasa bersama langkah-langkah kami.

LPMS CU, semangat !!!!!